Sabtu, April 20, 2024

Pangan dan Pertanian di Jabar, Sektor Tangguh di Masa Pademi Covid-19

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Jabar, galuh.id – Pangan dan pertanian di Jabar merupakan sektor yang paling sedikit terdampak pandemi Covid-19. Kedua sektor itu mengalami persentase penurunan pertumbuhan ekonomi hanya 0,9 persen dari 4,1 persen.

Sementara sektor yang paling terdampak perekonomiannya akibat pandemi adalah sektor jasa dan manufaktur, dengan penurunan dari 7,2 persen menjadi 2,4 persen.

“Sektor pangan dan pertanian terkoreksinya tidak terlalu besar. Turunnya hanya 0,9 persen,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (19/6/2020).

- Advertisement -

Sehingga, lanjut pria yang kerap disapa Kang Emil ini berkata, hal itu mengindikasikan bahwa sektor pertanian adalah zona ekonomi yang paling tangguh terhadap dampak dari pandemi Covid-19.

Pangan dan Pertanian di Jabar Jadi Andalan Masa Depan

Pasca Covid-19, pemprov Jawa Barat akan memaksimalkan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai salah satu unggulan Jabar di masa depan dengan pemanfaatan teknologi digital.

Target pemprov Jabar dari sisi ketahanan pangan adalah swasembada dengan mengurangi impor secara  bertahap. Selain itu, perdagangan antar daerah juga akan lebih dikendalikan dengan tidak bergantung pada mekanisme pasar.

Menurut Emil, ketahanan pangan juga dapat berpengaruh terhadap inflasi. Maka dari itu, untuk menjaga ketahanan pangan, kuncinya adalah jaminan pasokan dan mata rantai diperbaiki.

“Jangan sampai orang Bogor beli telur di Jakarta. Padahal telurnya berasal dari Sukabumi,” katanya.

Lebih lanjut, sejumlah sektor perikanan serta Pangan dan pertanian di Jabar sudah memanfaatkan aplikasi Go digital untuk pemasaran dan pengembangan pangan. Hal itu berdampak pada meningkatnya hasil penjualan.

“Go digital sudah kami lakukan. Termasuk memberdayakan pesantren yang juga memanfaatkan digital, sebagai ujung tombak penjualan,” tutur Emil.

Sedangkan untuk pemanfaatan lahan perkebunan, pemprov Jabar menggunakan aplikasi Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan atau yang disingkat “Si Perut Laper”.

Aplikasi ini bisa mengonversi tanah dengan market atau pasar. Sehingga nantinya akan sangat membantu bagi para petani di Jabar dalam memilik produk perkebunan yang cocok untuk ditanam.

Emil menambahkan, aplikasi Si Perut Laper ini bisa memadukan kebutuhan dengan kondisi geografis. Hal itu merupakan salah satu reformasi yang sedang dilakukan pemprov Jabar. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Temuan Kerangka Manusia Hebohkan Warga Tasikmalaya

Berita Tasikmalaya, galuh.id - Temuan kerangka manusia menghebohkan warga Desa Pakemitan, Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Jumat (19/4/2024)...

Artikel Terkait