Akan tetapi karena faktor sikap dan norma subjektif itulah yang mengakibatkan para pejabat yang memenuhi syarat tidak mau mendaftar.
Bagaimana solusinya?
”Sikap dan norma subjektif pejabat yang harus diubah. Meski kursi Sekda Ciamis merupakan kursi panas, tapi tak semua Sekda Ciamis mengalami konflik,” paparnya.
Harusnya, tantangan kursi panas itu jadi peluang untuk membuktikan diri sebagai sosok Sekda yang bisa merubah kursi Sekretaris Daerah menjadi kursi dingin, seperti jabatan-jabatan lainnya.
Selain merubah sikap, pejabat Ciamis juga harus berani melawan norma subjektif berupa pandangan negatif orang lain, dengan terus maju menggunakan hak konstitusional dirinya.
”Selagi dia merasa mempunyai kapasitas dan kapabilitas. Dengan tujuan semata-mata untuk kemajuan tatar Galuh,” ujarnya.
Peluang Masih Terbuka
Sampai saat ini pansel open bidding Sekda Ciamis belum mengambil langkah. Apakah memperpajang pendaftaran kembali atau menunda proses open bidding.
Menurut Endin, para pejabat yang memenuhi syarat harusnya melakukan rethinking dan komtemplasi dengan merubah sikap dan norma subjektif dirinya.
Yang pasti rakyat Ciamis menunggu kinerja Sekda, Bupati dan seluruh elemen pemerintah daerah.
”Jangan sampai rakyat malah diberi tontonan seleksi sekda yang penuh lucu dan penuh misteri,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)
