“Mungkin ada beberapa terpeleset dan saling menarik. Tapi kepastiannya masih kami selidiki,” ucapnya.
Saat kejadian, siswa yang selamat melapor ke pihak desa lalu ke Polres. Hingga berkoordinasi dengan BPBD, TNI dan Tagana untuk evakuasi.
“Dari 150 siswa, 13 terbawa arus ke selatan. Kedalamannya lebih dalam dari posisi menyeberang,” jelas Wahyu.
Izin Kegiatan dan Alat Penunjang Keselamatan Susur Sungai
Hingga kini, polisi belum menemukan fakta-fakta terkait ketersediaan alat atau sarana penunjang keselamatan saat melakukan penyeberangan sungai.
Menurut keterangan saksi, siswa menyeberang dengan cara saling bergandengan tangan. Tak ada bentangan tali apalagi alat pelampung.
“Kami belum bisa katakan ada atau tidaknya alat pengaman, masih proses pemeriksaan. Apakah sekolah siapkan SOP-nya,” kata Wahyu.