Ciamis, galuh.id – Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Wilayah IX Jawa Barat menyelenggarakan Pendidikan Politik Kader Bangsa Tingkat Madya Angkatan IV.
Acara ini berlangsung di Aula Hotel Priangan, Ciamis, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024), dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta kader dari wilayah Jawa Barat.
Ketua Depidar SOKSI Jawa Barat, Yod Mintaraga, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan politik sebagai upaya strategis untuk mencetak kader yang kompeten dan berintegritas.
Ia menegaskan bahwa doktrin utama SOKSI, yaitu karyawanisme dan antikomunisme, tetap menjadi pedoman dalam setiap program pendidikan kader.
“Kader SOKSI harus berjuang demi kepentingan rakyat dan menjadi pilar utama Partai Golkar. Pendidikan ini adalah salah satu program unggulan yang terus diperbarui agar relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Yod.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ciamis, Trian Slamet Triana, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, program ini menjadi peluang besar bagi kader Golkar di Ciamis untuk berkembang secara politik dan kepemimpinan.
“Kader SOKSI tidak hanya berperan sebagai bagian dari organisasi masyarakat, tetapi juga disiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa,” kata Trian.
Najip Hendra, Sekretaris Pelaksana kegiatan, melaporkan bahwa program ini diikuti oleh 105 peserta yang berasal dari empat wilayah, yakni Kabupaten Ciamis (47 peserta), Kota Banjar (20 peserta), Kabupaten Pangandaran (18 peserta), dan Kota Tasikmalaya (20 peserta).
Ia juga menyebutkan bahwa angkatan sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Majalengka, Bandung, dan Karawang, dengan total peserta mencapai 366 orang.
“Kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam mencetak kader unggulan. Dengan jumlah peserta yang semakin meningkat, kami optimis kader SOKSI mampu menjawab tantangan politik masa depan,” ujar Najip.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral SOKSI, Agun Gunandjar Sudarsa, yang juga hadir sebagai narasumber, menegaskan pentingnya mencetak kader berintegritas untuk menghadapi tantangan politik nasional dan global.
Menurut Agun, kurikulum pendidikan politik SOKSI harus selalu diperbarui agar relevan dengan dinamika politik dunia.
“Kader harus memahami ideologi Pancasila secara mendalam, memiliki wawasan politik global, dan mampu berkomunikasi dengan efektif. Ini semua menjadi bekal penting agar mereka dapat bersaing di tingkat internasional,” jelasnya.
Agun juga menyoroti pentingnya revitalisasi ideologi Pancasila sebagai benteng dari arus globalisasi yang sering kali mengancam nilai-nilai moral bangsa.
“Kader SOKSI harus menjadi penjaga utama nilai-nilai kebangsaan dan pelopor dalam memperkuat peran ekonomi serta sosial di masyarakat,” tambahnya.
Selain materi politik, peserta juga diberikan pelatihan mengenai pemberdayaan ekonomi dan pemuda.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi membangun bangsa yang mandiri dan berdaya saing. (GaluhID/Tegar)
