Berita Ciamis, galuh.id – Karena pandemi virus Corona (Covid-19) yang tengah melanda Indonesia, salah satu keluarga di Ciamis rela tidak kumpul saat lebaran.
Bagi Masdiah, warga Desa Kertabumi, Cijeungjing Kabupaten Ciamis merayakan Hari Raya Idul Fitri tidak dengan suami tercinta baru kali ini dirasakan.
Pasalnya sang suami harus bertahan di perantauan, dan sesuai imbauan dari pemerintah dilarang mudik terlebih berasal dari zona merah.
“Mau gimana lagi, sedih mah sedih, tapi kondisinya seperti ini saya dan anak-anak harus menerima dengan ikhlas,” jelasnya, Jum’at (22/5/2020).
Masdiah keluarga di Ciamis harus menerima kenyataan, merayakan Hari Raya Idul Fitri tanpa suami, dan hanya dirayakan bersama si kembar buah hatinya.
Bagi Masdiah, hadirnya sang suami saat hari kemenangan tiba merupakan kebahagiaan tersendiri, namun untuk kali ini hanya komunikasi via HP.
Begitupun dengan kedua anaknya yang kembar, yang kerap kali menanyakan kepulangan ayahnya, Masdiah hanya bisa menjelaskan akan pulang tapi nanti.
Sang suami yang bekerja di Tangerang sebagai karyawan salah satu pabrik garment memutuskan tidak mudik karena kondisi saat ini.
Selain kepulangan suaminya tersebut beresiko, belum tentu saat di perjalanan lancar sampai tujuan, karena beberapa kejadian pemudik dipaksa putar balik.
Untuk mengobati rasa rindu dirinya beserta anak-anaknya, komunikasi dengan sang suami pun dilakukan setiap harinya, sehingga sedikit mengobati rasa rindunya.
Taat Pemerintah dan Pasrah Menerima Suami Tidak Mudik
Masdiah hanya bisa menerima dengan pasrah mendengar kabar suaminya tidak akan mudik, meskipun berat tapi untuk kebaikan bersama dirinya menerima.
“Saya dan anak-anak hanya bisa mendoakan, semoga suami saya di perantauan baik-baik saja serta senantiasa diberikan kesehatan,” ucap Masdiah.
Dia tidak tahu secara pasti kapan suaminya akan pulang, yang jelas menurut suaminya setelah kondisi membaik dan pemerintah memperbolehkan mudik.
Dirinya bersama anak-anaknya harus menahan diri untuk tidak berkumpul bersama, terutama saat merayakan hari kemenangan atau lebaran.
“Untuk lebaran kali ini sangat terasa beda, karena keluarga kami tidak lengkap tanpa kehadiran suami, tapi saya harus menerimanya,” jelasnya.
Masdiah keluarga di Ciamis sangat berharap agar kondisi kembali normal, agar bisa kembali berkumpul dengan lengkap bersama anak-anak dan suami.
“Harapannya kondisi segera membaik, agar kami dapat berkumpul kembali, selain itu agar tidak was-was karena suami di perantauan,” pungkasnya. (GaluhID/Ardiansyah)