Kamis, November 21, 2024

Wisata Sejarah di Ciamis: Situs Astana Gede Kawali

Baca Juga

Kawali, galuh.id – Sejarah tidak boleh dilupakan, begitu pula dengan wisata situs sejarah. Salah satu wisata sejarah di Ciamis, Jawa Barat, adalah Situs Astana Gede Kawali. Tempat ini adalah ibukota Kerajaan Galuh yang berdiri sejak abad ke-7.

Situs Astana Gede Kawali berlokasi di Dusun Indrayasa, Kecamatan Kawali, sekitar 21 kilometer ke Utara dari pusat Kota Ciamis. Di Situs Astana Gede Kawali terdapat sejumlah peninggalan arkeologi, di sini para pengunjung dapat menemukan batu prasasti, batu menhir, dan makam.

Salah satu peninggalan sejarah yang menarik adalah sebuah batu berukuran besar di halaman situs budaya Astana Gede Kawali. Namanya Batu Sanghyang Bongkok atau penduduk sekitar menyebutnya batu jubleg yang berarti batu sebagai tapak rumah.

Batu Sanghyang Bongkok di Astana Gede Kawali

Masyarakat sekitar meyakini Batu Sanghyang Bongkok ini memiliki misteri karena konon tak bisa dihancurkan.

Baca Juga: Kisah Batu Sanghyang Bongkok di Astana Gede Kawali Ciamis

Batu tersebut ditemukan pada 2008 ketika pemerintah desa setempat hendak membuat lapangan sepak bola. Lantaran batu itu berada di area yang hendak digunakan sebagai lapangan, maka sejumlah pekerja mencoba menghancurkannya.

Berbagai upaya untuk menghancurkan batu itu sia-sia. Para pekerja sudah mencoba cara manual hingga menggunakan alat berat, namun Batu Sanghyang Bongkok tetap kukuh di tempatnya.

“Kabarnya ada pekerja yang meninggal beberapa hari seusai mencoba menghancurkan batu itu dan mesin alat berat yang akan dipakai untuk meratakan batu dengan tanah mendadak mati,” kata Dudung, warga Kawali.

Batu Sanghyang Bongkok di pelataran Situs Astana Gede Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Foto: Dok Galuh ID

Ketika mencoba menghancurkan batu tersebut, penduduk sekitar dan para pekerja banyak menemukan benda bersejarah, seperti keramik dan lainnya.

Sisi misterius batu itu kian menjadi ketika ada penduduk sekitar yang mengaku melihat hal-hal gaib di sekitarnya.

Pada malam-malam tertentu, beberapa orang sempat melihat sosok kakek berjubah putih, berjenggot panjang, dan bertubuh bungkuk tengah mengelilingi atau duduk di atas batu tersebut. Sebab itu disebut Batu Sanghyang Bungkuk.

Dudung mengatakan usaha untuk memecahkan batu itu sampai mendatangkan paranormal dan melakukan ritual. Tetapi batu tersebut tak bisa dihancurkan.

Pemerintah desa juga mendatangkan ahli purbakala karena mungkin saja itu batu yang memiliki jejak sejarah. Tapi hasilnya ini hanya batu biasa. Pemerintah kemudian membangun pagar dan atap yang mengelilingi Batu Sanghyang Bongkok yang ada di wisata sejarah di Ciamis ini. (galuh.id/Maisyara)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Erick Thohir Ungkap Potensi Emil Audero Gabung ke Timnas Indonesia

olahraga, galuh.id- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapan mengenai potensi penjaga gawang Como 1907, Emil Audero, bergabung dengan...

Artikel Terkait