“Banjar saat ini belum diberikan exit tol, karena ya mungkin pertimbangan dari sana. Namun hasil kita sonding dengan pihak Kementerian, supaya siapkan dulu sarana dan prasarana pendukungnya,” ucap Soni.
Peluang Exit Tol Tarik Minat Investor di Banjar
Salah satu dari sarana pendukungnya adalah pemetaan zona seperti industri maupun pariwisata, hal tersebut bertujuan untuk menarik masuk investor.
Dirjen Bina Marga menilai ketika suatu daerah ramai dan banyak aktivitas di zona-zona tersebut, maka dengan sendirinya frekuensi kendaraan yang keluar masuk akan tinggi.
Pemkot Banjar akan melakukan pemetaan zona dari beberapa sektor unggulan yang ada di Kota Banjar.
Bapedda akan mencoba mengembangkan Lembah Pejamben dan Situ Leutik sebagai zona wisata, sedangkan di daerah Situbatu akan dikembangkan sebagai kawasan industri pengolahan kayu.
“Mungkin nanti kita akan coba kembangkan, kasih kajian tim, apakah layak tidak menjadi kawasan industri. Apalagi itu kan berada di jalan provinsi,” ujarnya.
Lanjutnya, saat ini sedang revisi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Dengan seluruh langkah yang Bappeda rancang, target seluruh indikator makro dapat terwujud secara keseluruhan.
“Peluang pembukaan exit tol bisa terwujud dan menarik investor bisa membuka investasi di kota Banjar. Inisiasi Kementerian PUPR,” imbuhnya. (GaluhID/Bayu)
Editor : Evi