Opini, galuh.id – Dalam mengembangkan sebuah website tentu kita tidak lepas dari cengkraman algoritma Google terbaru. Google merupakan jalan bagi para developer untuk mengembangkan sebuah website.
Algoritma merupakan komponen kompleks yang disusun secara rapi dan unik untuk memfilter & meng-urutkan posisi sebuah website di mata mesin pencari (Search Engine).
Selama ini Google telah berhasil menciptakan teknologi AI (Artificial Intelligent) atau teknologi kecerdasan buatan yang bisa mendeteksi apa keinginan pengunjungnya melalui mesin pencari.
Ada yang menyebut Google sebagai Raja Internet, dan adapula yang menyebut Google seperti layaknya tuhan di dunia online.
Banyak teknologi yang ditanamkan di dalam algoritma Google terbaru ini. Saya akan membahas dari hal yang paling krusial, yaitu bagaimana algoritma Google bekerja.
Secara sederhana, algoritma Google bekerja melalui sebuah kata kunci (keyword) yang dimasukan oleh penggunanya.
Kemudian algoritma ini akan mencari website yang paling cocok serta relevan dengan kata kunci yang dicari oleh penggunanya. Selanjutnya hasil pencarian atau SERP (Search Engine Result Page) akan ditampilkan oleh Google.
Dalam hal ini, algoritma bisa disebut sebuah sistem yang mengatur bagaimana Google bisa menemukan milyaran website yang ada di seluruh dunia, kemudian menampilkannya secara berurutan sesuai ranking serta kualitas web tersebut.
Algoritma Google merupakan sebuah produk teknologi AI yang saat ini dianggap paling sempurna, maka setiap hari algoritmanya ini sering di-update.
Ada yang menyebutkan algoritma Google di-update per 3 bulan sekali, ada pula yang menyebutkan algoritma Google akan di-update tergantung dari segi seberapa besar jumlah query (kata kunci yang dicari) yang masuk pada saat itu.
Soal algoritma Google, saya meyakini website harus dioptimalkan sesering mungkin untuk mendeteksi apa keinginan pengunjung saat ini.
Untuk itu, saya akan menjelaskan hal-hal apa saja yang paling berpengaruh di dalam sebuah website terkait algoritmanya ini.
Domain (Branding)
Domain merupakan hal yang harus diperhatikan dalam sebuah website.
Seiring perkembangan algoritma, domain menjadi unsur yang paling penting dalam mengembangkan sebuah website. Semakin mudah diingat, maka Google akan semakin cepat menemukan website kita.
Kecepatan (Speed)
Tentang Seberapa cepat website itu dapat diakses, juga masuk ke dalam unsur yang paling penting di dalam tubuh algoritma Google.
Semakin cepat sebuah website bisa diakses oleh pengunjung, maka Google semakin memperhitungkan seberapa layak website kita ditampilkan di hasil pencariannya.
Unik (Originallity)
Nah ini yang paling krusial diantara lainnya. Sampai saat ini Google sudah berusaha untuk membunuh lebih dari ratusan ribu website melalui alogaritma Google terbaru yang bernama BERT.
Singkatnya, semakin unik isi di dalam sebuah website, maka akan semakin sering website kita muncul di hasil pencarian Google.
Keunikan ini menjadi patokan utama Google dalam mengurutkan website mana yang layak untuk ditampilkan.
Website yang tidak memperhatikan keunikannya akan dianggap oleh Google sebagai website duplikat.
Hal ini yang menjadi kendala para developer web, khususnya web portal berita, seperti contoh tentang bagaimana mengembangkan konten berita hasil press rilis agar bisa beradaptasi dengan algoritma Google. Ini menjadi PR masing-masing para developer web.
Setelah kita mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan, secara spesifik algoritma Google membahas sebuah fitur di dalam website.
Fitur apa saja yang ditampilkan di dalam website dan fitur mana yangg harus diperhatikan terlebih dahulu demi menghadapi alogaritma google ini.
Saya berani bilang bahwa ada 2 fitur di dalam website yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu :
Sistem Sub Domain & Category (kanal)
Kedua nya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tidak semua website dinyatakan bagus menggunakan subdomain begitu juga dengan sistem permalink kanal atau kategori yang mengandalkan satu domain utama.
Kelebihan dari subdomain tujuannya untuk mengangkat Domain Authority (DA) atau kepemilikan Domain di mata Google.
Namun seiring perubahan algoritma Google, subdomain jadi alternatif untuk memperbaiki trafik pengunjung website serta demi mengoptimalkan website dari segi off-page.
Kelebihan dari jenis sistem permalink (category) atau akrabnya dipanggil dengan sebutan fitur kanal.
Sistem ini sangat mendongkrak dari segi on page, google sangat menyukai web yang di optimasi secara onpage (didalam website) ketimbang offpage (diluar website).
Salah satu untuk mendongkrak posisi web di mata google juga hasil dari On-Page. Jadi sangat jelas mana yang terbaik diantara keduanya.
AMP & non AMP
Jika membahas soal tampilan website tidak akan ada habisnya, pengen ini, pengen itu banyak sekali. Tergantung dari target yang akan kita capai ke depan.
Tujuan dari tampilan amp yaitu untuk mempermudah web diakses oleh pengunjung Google, tidak peduli seberapa besar dan banyak konten yang ada didalamnya.
Maka AMP ini adalah yang paling pertama harus diperhatikan untuk menghadapi algoritma Google terbaru.
AMP membahas soal kecepatan akses website, dimana anjuran untuk kecepatan website tidak melebihi dari 10 detik.
Normalnya sebuah website diakses tergantung dari lokasi dan jenis servernya, semakin jauh lokasi server dari pengguna maka website akan semakin lambat untuk diakses.
Namun harus berbanding lurus dengan kemampuan servernya, seperti spesifikasi server untuk Kecepatan Prosessor, RAM, dan Disk yang dipakai.
Satu hal yang menarik dari AMP adalah seluruh konten website tidak disimpan di dalam server pribadi namun di server Google.
Non AMP membahas soal Responsive Web Design (RWD), RWD ini yang mengatur tampilan web agar bisa menyesuaikan dengan device pengunjung.
Tidak semua pengunjung berasal dari mesin pencari Google, namun dari sosial media dan yang lainnya. Maka Non AMP inilah yang akan diakses pengunjung.
Pada saat pembuatan website, sebagai contoh web Galuh ID sudah support RWD ini. Pertama Galuh.ID menggunakan template Newspaper, tampilan RWD bisa dikombinasikan dengan tampilan AMP.
Namun tidak berlaku ketika web galuh.id template newkarma yang pada saat itu belum support AMP.
Alhasil, harus menggunakan bantuan plugin tambahan, karena website Galuh ID dibuat menggunakan CMS (Content Management System) WordPress. Membahas soal tampilan tidak akan lepas dari error website (bug).
Terakhir, baru saja sang founder Galuh ID meminta agar di tampilan AMP artikelnya diperbanyak, padahal fungsi dari Google News untuk menunjukan satu artikel paling up to date, bukan untuk disuguhi banyak artikel.
Jika artikelnya diperbanyak, serta tampilan iklannya di AMP juga diperbanyak beresiko menyalahi aturan Google News.
Mudah-mudahan bisa sedikit membantu untuk para developer web bagaimana cara mengembangkan sebuah website dan bisa dijadikan pedoman ke depannya. (GaluhID/Ilham)
Penulis adalah web developer Galuh ID, Ruber ID, dan beberapa website lainnya.