Bambang menyebut, salah satu permasalahan di wilayah Sungai Citanduy yaitu sudah banyaknya alih fungsi lahan di daerah aliran sungai (DAS).
“Jadi yang tadinya subur berubah menjadi pemukiman, perkotaan, tempat industri serta tempat-tempat lain,” ungkapnya.
Sebelum adanya alih fungsi lahan, banyak tanaman-tanaman tahunan maupun pepohonan di wilayah tersebut.
“Dulu kita mengenal penebangan liar (illegal logging). Dampak illegal logging hingga saat ini masih sangat terasa,” katanya.
Banyaknya illegal logging, akibatnya banyak pula terjadinya alih fungsi lahan. Kalau hutan gundul berarti daya serap air menjadi berkurang.
Bila banyak pohon tentunya air akan menyerap melalui akar. Kalau tidak ada pohon, air langsung mengalir ke permukaan dan langsung ke sungai.
“Kita tahu kapasitas sungai juga terbatas. Kalau terus masuk air, tentu debitnya akan meluap,” ujarnya.
Illegal logging juga mengakibatkan tingginya sedimentasi sungai. Sehingga air dari permukaan itu membawa pasir dan tanah langsung masuk ke sungai.
“Sehingga menyebabkan pedangkalan dan lainnya,” pungkas Kepala BBWS Citanduy. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi
