Galuh.id– Marselino Ferdinan yang merupakan pemain Timnas Indonesia tengah menjadi sorotan di klubnya, KMSK Deinze, di bawah kendali pelatihnya, Hans Somers.
Pemain berusia 19 tahun tersebut mendapat sorotan khusus dari Hans Somers dengan memiliki catatan perbaikan yang cukup banyak.
Hal ini membuat nasib Marselino Ferdinan saat memperkuat Timnas Indonesia dan memperkuat KMSK Deinze cukup berbeda.
Perbedaan Marselino Ferdinan Saat Tampil di Timnas Indonesia dan di KMSK Deinze
Pada masa bermainnya bersama Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan sering jadi andalan dan mendapat pujian atas kemampuannya.
Namun hal itu berbeda, di KMSK Deinze, pelatih Hans Somers menyoroti aspek fisik Marselino yang masih perlu peningkatan.
Sang pemain juga menyadari kekuatan fisiknya belum sebanding dengan pemain-pemain Eropa pada umumnya.
Dalam sepakbola Eropa, kekuatan fisik menjadi hal yang penting seiring dengan aspek taktisnya.
Oleh karena itu, mantan punggawa Persebaya Surabaya tersebut berfokus pada peningkatan kekuatan fisiknya dengan menghabiskan banyak waktu di gym.
Di musim terbaru, Marselino baru bermain satu kali bersama KMSK Deinze dalam kompetisi Liga 2 Belgia 2023-2024.
Keterbatasan menit bermainnya disebabkan oleh cedera hamstring yang menimpanya dari September hingga Desember 2023.
Namun, setelah pulih dari cedera tersebut, ia segera kembali memperkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Baca juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Pasca Piala Asia 2023 Melesat Tajam
Meski demikian, dengan masih tersisanya 10 pekan dalam musim reguler, Marselino Ferdinan memiliki kesempatan untuk menambah penampilannya bersama klubnya.
KMSK Deinze sendiri berada di jalur yang tepat menuju promosi ke Liga 1 Belgia 2024-2025.
Saat ini berada di posisi kedua dalam Liga 2 Belgia 2023-2024 dengan 39 poin, persis seperti perolehan poin tim yang berada di puncak klasemen, Beerschot.
Hanya juara dan runner-up yang berhak promosi ke Liga 1 Belgia musim depan.
Jika promosi terjadi, Marselino Ferdinan berpotensi bertemu dengan dua rekannya di Timnas Indonesia, Sandy Walsh (KV Mechelen) dan Shayne Pattynama (KAS Eupen) di Liga 1 Belgia. (GaluhID/Dianti)
