Tips, galuh.id – Saat menunggu buka puasa bisa manfaatkan membuat brownis panggang yang ekonomis dengan dua telur dan bahan yang lainnya.
Ekonomis karena bahan-bahan tersebut sangat murah dan mudah didapat baik di pasar maupun di toko bahan kue.
Kemudian proses pembuatannya sangat mudah sehingga bisa dilakukan oleh pemula atau yang sedang belajar membuat kue.
Proses Pembuatannya Tidak Lama
Pembuatannya pun tidak memerlukan waktu lama, jadi bisa memanfaatkan waktu luang misalnya mengisi waktu menunggu buka puasa.
Brownis panggang ini sangat sederhana, dan dalam pembuatannya tidak membutuhkan keahlian khusus bagi pembuatnya dan peralatan pun yang tersedia.
Sehingga siapa pun bisa mencoba membuat brownis panggang yang kering di luar dan basah di dalam dengan rasa khas coklat.
Kali ini Liya Ningrum seorang ibu rumah tangga yang hobi membuat aneka kue ini akan memberikan tata cara untuk membuatnya.
Menurut Liya, proses membuatnya tidak sulit asal ada kemauan dan mau belajar hasilnya pun sesuai dengan harapan yang diinginkan.
“Tidak sulit untuk membuat brownis panggang ini, bahan serta peralatannya pun sangat mudah didapat karena ada di sekitar kita,” jelasnya, Minggu (3/5/2020).
Menurut Liya sebelum memulai pastikan peralatan yang akan digunakan sudah tersedia, dan tidak selalu harus sesuai yang disebutkan.
Aduk Adonan Menggunakan Mixer
Misalnya untuk mengaduk adonan menggunakan mixer, namun jika tidak ada bisa menggunakan alat kocok manual atau balloon whisk.
“Tidak harus menggunakan pengocok elektronik atau mixer, bisa juga menggunakan pengocok manual yang penting adonan bisa menyatu dengan rata,” tambahnya.
Selain alat kocok, siapkan juga oven, loyang ukuran 20 cm x 10 cm, rantang stainless, panci, spatula atau lelemet.
Kemudian peralatan lainnya wadah untuk mengaduk adonan bisa menggunakan baskom kecil, sendok dan timbangan digital ukuran kecil untuk menakar bahan.
“Jika peralatan yang diperlukan sudah tersedia, saatnya mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dan sebelumnya harus ditimbang terlebih dahulu,” ujar Liya.
Bahan Harus Sesuai Takaran
Liya yang merupakan warga Perum Taman Jati Indah Panyingkiran Ciamis ini menyampaikan bahan harus ditakar dan ditimbang agar rasanya sesuai.
Karena menurut Liya jika terjadi kesalahan dalam takaran bahan baku, akan berakibat pada rasa dan juga tekstur brownis panggang tersebut.
Misalnya jika kesalahan terjadi pada takaran tepung, maka akan berakibat kering pada teksture brownis tersebut dan rasanya pun terasa basi.
Sedangkan kesalahan takaran yang berlebih pada coklat bubuk, mengakibatkan brownis terasa seperti berpasir atau seperti tanah dan rasanya tidak enak.
Telur pun jika takarannya berlebih maka akan berdampak pada tekstur brownis yaitu menjadi kasar dan menyusut serta akan terasa amis.
Sedangkan jika terlalu sedikit atau kurang gula pasir, akan menjadikan brownis tersebut terasa pahit, kering serta rasanya akan menjadi hambar.
“Margarin pun jika takarannya berlebihan akan mengakibatkan brownis menjadi licin dan berminyak dan terlihat seperti tidak matang,” jelas Liya.
Menurut Liya jika ingin menghasilkan rasa yang enak, takaran harus pas tidak boleh lebih atau kurang maka bahan harus ditimbang.
Bahan yang Harus Disiapkan
Bahan-bahan yang disiapkan diantaranya telur 2 butir, gula pasir 150 gram, vanili, tepung terigu 100 gram, dan coklat bubuk 25 gram.
Kemudian bahan lainnya coklat batang 100 gram dan margarin 1 ons, bahan tersebut harus ditimbang terlebih dahulu jangan menggunakan perkiraan.
Setelah bahan dan peralatan terkumpul, saatnya memulai dengan diawali melelehkan coklat batang yang disatukan dengan margarin pada satu wadah.
Proses melelehkan coklat batang dan margarin tersebut dengan cara ditim, yaitu coklat batang dan margarin dimasukan pada rantang.
Kemudian siapkan panci yang sudah diisi air sedikit kira-kira seperempat dari rantang yang berisi coklat batangan dan margarin.
Setelah panci diisi air, masukan rantang pada panci tersebut dan sekaligus dipanaskan di atas kompor dengan api kecil.
“Saat menyatukan coklat batang dengan margarin, aduk perlahan menggunakan sendok agar bisa menyatu dengan rata,” jelas Liya.
Setelah lumer dan menyatu kemudian margarin dan coklat batangan tersebut diangkat dan disisihkan, kemudian siapkan bahan yang lainnya.
Kemudian masukan tepung terigu dan coklat bubuk pada wadah kemudian aduk rata menjadi satu menggunakan sendok makan, kemudian sisihkan.
Untuk bahan lainnya yaitu gula pasir, telur dan vaneli, dimasukan pada wadah kemudian diaduk menggunakan mixer atau balloon whisk.
Lama mengaduk kurang lebih 8 menitan, namun waktu tidak menjadi patokan sepenuhnya karena harus dilihat kondisi adonan tersebut.
“Biasanya jika menggunakan mixer kurang lebih 8 menit, tapi tetap harus dilihat kondisi adonan bahan tersebut,” jelas Liya.
Menurut Liya, adonan sudah siap jika sudah kental putih berjejak, atau jika diaduk adonan tersebut akan berbekas karena kental.
Jika sudah mengental putih, masukan campuran tepung terigu dan coklat bubuk yang telah disatukan tadi, kemudian kocok atau aduk sebentar.
Lalu lelehan coklat dan margarin dimasukan pada adonan, aduk atau kocok kembali sampai merata dan menyatu dengan adonan tadi.
Saat mengaduk atau mengocok, dibantu dengan spatula untuk adonan yang berada di pinggir wadah yang belum tercampur.
Api Sedang, Cek Adonan dengan Lidi
Selanjutnya siapkan oven yang sudah dipanaskan dengan api sedang, jangan terlalu besar maupun jangan terlalu kecil.
Saat menunggu oven panas, siapkan loyang dan terlebih dahulu dioles tipis oleh margarin dan tepung secara merata.
Setelah oven siap dan loyang sudah diolesi oleh margarin dan tepung, masukan adonan secara perlahan kemudian ratakan dengan spatula.
Masukan loyang pada oven yang sudah panas, kemudian tutup rapat dan tunggu sekitar 30 menit, tergantung ukuran oven yang digunakan.
“Waktu adonan dalam oven akan berbeda tergantung dari ukuran oven yang digunakan, maka dari itu harus dicek sendiri,” jelas Liya.
Caranya dengan metode sederhana yaitu dengan menggunakan lidi, cek dengan cara menusukan batang lidi pada adonan yang di dalam oven.
Tanda adonan sudah matang dengan sempurna, jika adonan tidak menempel pada lidi saat ditusukan pada adonan tersebut. (GaluhID/Ardiansyah)