Selasa, April 16, 2024

George Floyd Meninggal, Empat Pemain di Bundesliga Jerman Berempati

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Olahraga, galuh.id – George Floyd meninggal di tangan polisi Amerika Serikat. Hal ini mendapat sorotan internasional termasuk dari para pemain  Bundesliga Jerman.

George Floyd merupakan seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut oleh seorang polisi yang diketahui bernama Derek Chauvin.

Peristiwa tragis ini berawal saat George Floyd mulanya ditangkap pada Senin (25/5) oleh polisi kota Minneapolis, Amerika Serikat.

- Advertisement -

George Floyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi belanja di sebuah toko dengan memakai uang palsu senilai 20 US dollar.

Kematian George Floyd memicu aksi demonstrasi besar-besaran kepada pihak kepolisian di sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Karena tindakan yang dilakukan pihak kepolisian berbau rasialis.

Empat Bintang Bundesliga Tuntut Keadilan bagi George Floyd

Kasus ini ternyata juga menggerakan hati sejumlah pemain di Bundesliga akhir pekan lalu.

Pemain pertama yang menunjukkan aksi solidaritas adalah gelandang Schalke 04. Weston McKennie yang memberikan dukungan dengan cara memasang ban di lengan dengan tulisan #JusticeForGeorgeFloyd.

Kemudian ada pemain Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram, yang melakukan selebrasi dengan berlutut dengan satu kaki.

Sikap Thuram ini didukung oleh pelatihnya di Gladbach, Marco Rose.

“Kami semua memberi dukungan terhadapnya, Thuram telah memberikan contoh perlawanan terhadap rasisme,” ucap Rose seperti dikutip dari AFP.

Selain itu, ada dua pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi, yang juga melakukan aksi selebrasi untuk mendukung George Floyd.

Sancho yang pada pekan lalu mencetak tiga gol saat membawa Dortmund menang telak 6-1 atas Paderborn mengungkapkan perasaannya di akun twitter pribadinya.

Ia menyebut bahwa tiga gol yang dicetak olehnya adalah momen pertama dalam kariernya di level senior, namun sekaligus pahit.

“Hattrick profesional pertama namun pahit secara pribadi. Sebab, ada lebih banyak hal penting yang terjadi di dunia. Saat ini yang harus kita atasi dan bantu buat perubahan,” tulis pemain berusia 20 tahun berkebangsaan Inggris itu.

“George Floyd meninggal, kita harus bersatu dan lebih kuat untuk memperjuangkan keadilan,” tambah Sancho. (GaluhID/Dhi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

STY: Ini Bukan Pertandingan Sepak Bola, Ini Pertunjukan Komedi!

Galuh.id- Shin Tae-yong (STY) mengungkap rasa kesalnya setelah pertandingan perdana Piala Asia U-23 2023, antara Qatar U-23 vs Timnas...

Artikel Terkait