Jumat, Mei 3, 2024

Gubernur Jabar Sambangi Fasilitas Hotel Bintang Lima untuk Tenaga Medis Covid-19

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Jabar, galuh.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya mengunjungi para tenaga medis di Hotel Prama Grand Preanger Bandung, Selasa (7/4/2020).

Kedatangan Ridwan Kamil beserta Atalia untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada puluhan tenaga medis yang telah merawat pasien Covid-19.

Para tenaga medis ini difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jabar untuk menginap. Hal itu untuk tinggal sementara di Hotel Prama Grand Preanger Bandung.

- Advertisement -

Para tenaga medis ini berjumlah 73 orang yang berasal dari rumah sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan telah menginap di hotel ini sejak seminggu yang lalu.

Ke 73 tenaga medis tersebut terdiri dari perawat 20 orang, dokter 2 orang, supir 3 orang, cleaning service 2 orang dan prakarya atau administrasi 4 orang.

Kunjungan Tersebut untuk Memberikan Dorongan dan Motivasi

Kang Emil, sapaan akrabnya, mengatakan kunjungan tersebut untuk memberikan dorongan dan motivasi. Hal itu untuk puluhan tenaga medis yang telah merawat pasien Covid-19.

Selain itu, RK juga mengaku sedang mencari alat pelindung diri (APD) ke berbagai negara. Hal tersebut untuk pengamanan diri para tenaga medis agar tidak terpapar virus Corona saat merawat pasien Covid-19.

“Kami akan terus support mereka. Kami juga sedang mencari APD ke berbagai negara untuk pengamanan diri mereka,” kata RK.

Dalam kunjungannya, Kang Emil juga mengecek sejumlah kamar di hotel yang ditempati oleh para tenaga medis ini.

Kamar yang telah disiapkan di hotel bintang lima untuk para tenaga medis ini berjumlah 200 kamar dan baru terisi 23 kamar.

“Hotel ini sudah dipakai sejak minggu lalu, jadi bukan persiapan lagi, tapi saya hanya mengecek kondisi mereka,” ungkap RK.

RK juga mengungkapkan, Pemda Provinsi Jabar akan terus memaksimalkan hotel di Bandung Raya untuk para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Tujuan Tenaga Medis Diberikan Tempat Tinggal Sementara di Hotel

Hal ini bertujuan agar para tenaga medis bisa nyaman, khususnya bagi mereka yang kesulitan pulang ke rumah sehingga mereka dapat bekerja dengan maksimal.

Selain itu, para tenaga medis ini pun dapat menggunakan seluruh fasilitas hotel yang disediakan oleh pemerintah daerah provinsi Jawa Barat.

Selain Hotel Prama Grand Preanger, RK juga mengatakan pihaknya sedang melakukan penjajakan di Hotel Banana Inn di Setiabudi Bandung.

“Hotel Banana Inn sedang kami jajaki sehingga tenaga medis yang kesulitan pulang atau yang ingin fokus bisa difasilitasi,” jelas RK.

Tenaga Medis Sebagai Garda Terdepan Penanganan Covid-19

Menurut Kang Emil, tenaga medis adalah garda terdepan dalam penanganan COVID-19 sehingga mereka harus diberikan perhatian yang maksimal.

Menurut penuturan salah seorang tenaga medis Ali Sardjono (44), fasilitas menginap di hotel yang diberikan pemerintah ini sangat membantunya dan memberikan ketenangan.

Ali yang sudah merawat pasien Covid sejak bulan Maret ini mengaku. Meski sudah dinyatakan negatif Covid, namun ada kekhawatiran bila pulang ke rumah bertemu keluarga dan tetangga.

“Ada rasa was-was untuk pulang ke rumah, tapi dengan adanya fasilitas penginapan ini. Kita lebih tenang memberikan pelayanan walaupun kita juga rindu ketemu keluarga,” tutur Ali Sardjona.

Ali dan tenaga medis lainnya yang menginap di Hotel Grand Prama Preanger merupakan perawat dan dokter yang bertugas di ruang Kemuning RSHS Bandung.

Meski puluhan tenaga medis ini tidak pulang ke rumah untuk sementara waktu. Namun mereka tetap bekerja memberikan pelayanan sesuai jam dinas.

“Kita bekerja sesuai jam dinas, hanya pulangnya ke sini, tidak ke rumah,” papar Ali.

Dirinya juga berharap agar pemerintah dapat terus mendukung para tenaga medis yang menurutnya telah bekerja maksimal hingga dua kali lipat.

Kepada masyarakat ia pun meminta untuk menghilangkan stigma dan menerima kehadiran tenaga medis di lingkungan tempat tinggalnya.

“Ada rekan saya yang dijauhi di lingkungan rumahnya dan tidak diterima kos karena telah merawat pasien Covid,” sambung Ali.

Maka dari itu, ia meminta supaya pemerintah memberikan edukasi ke masyarakat bahwa tenaga medis bukan membawa atau menularkan virus. Tapi bekerja untuk menyembuhkan orang yang terinfeksi Covid-19.

“Kita sudah bekerja maksimal dan masyarakat juga harus tetap diam di rumah untuk kita,” pungkas Ali Sardjono. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dapat Bisikan Gaib, Suami di Ciamis Tega Bunuh dan Mutilasi Istri

Berita Ciamis, galuh.id - Mengaku dapat bisikan gaib untuk pesugihan, seorang suami di Ciamis Jawa Barat tega membunuh dan...

Artikel Terkait