Galuh ID – 10 Muharam merupakan tanggal yang dianggap sebagai tanggal yang sakral bagi sebagian masyarakat, mereka menyebutnya dengan sebutan ‘muharaman’. Di beberapa daerah 10 Muharam bahkan dianggap sebagai ‘poè walilat’ dimana hari itu ada larangan untuk berpergian jauh.
Banyak yang memanfaatkan momentum muharaman ini dengan ziarah ke makam orang tua dan makam para leluhur. Seperti halnya kegiatan Muharaman yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat desa Kawali. Agenda tahunan ini dibantu juga oleh Pemerintah Desa Kawali dikomando langsung oleh Kepala Desa Kawali, Ismail Marzuki dan didukung oleh MUI Desa Kawali.
Selain mempertahankan tradisi yang telah berjalan puluhan tahun, Muharaman di Desa Kawali bertujuan untuk meningkatkan keimanan warga, menjaga gotong royong masyarakat juga membuka wisata Ziarah untuk masyarakat luas.
Desa Kawali sendiri, selain terkenal dengan Situs Astana Gede yang berstatus Cagar Budaya Nasional, terdapat pula beberapa makam keramat para tokoh penyebar agama Islam di wilayah Tatar Galuh, diantaranya makam Maspalembang, Jafar Sidik, Eyang Sacapada, Dalem Mangkupraja 1, 2 dan 3. Mereka merupakan tokoh-tokoh penyebar Islam Tatar Galuh yang dimakamkan di wilayah Desa Kawali.
Berawal dari Kantor Desa Kawali ziarah Muharaman ini berlangsung sehari penuh karena ada 6 Situs Keramat yang diziarahi. Muharaman ini kemudian diakhiri dengan ‘botram’ menikmati bekal yang dibawa oleh masyarakat. Selain itu, ada pula sajian ‘Kopi Golodog’ yang istimewa karena minuman khas ini hanya ada pada Bulan Muharam di acara Muharaman Desa Kawali.
Pemerintah Desa Kawali berharap acara Muharaman ini dapat diperingati setiap tahun untuk meningkatkan potensi budaya dan mempertahankan kearifan lokal di Kawali, selain itu dapat dikenal pula oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
(Fahmi Haqulyaqin)