Perut buncit merupakan masalah yang sering dialami banyak orang, baik pria maupun wanita. Penyebab perut buncit sangat beragam, mulai dari faktor gaya hidup hingga masalah kesehatan yang lebih serius.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Andolo (pafiandolo.org) mengungkap salah satu penyebab utama perut buncit adalah konsumsi makanan yang tidak sehat, terutama yang tinggi lemak jenuh dan gula.
Makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis dapat meningkatkan penumpukan lemak di sekitar perut.
Selain itu, pola makan yang tidak teratur, seperti makan dalam porsi besar atau sering makan larut malam, juga dapat memicu pembentukan lemak di area perut.
Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor penting dalam penyebab perut buncit. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti banyak duduk atau terlalu lama berdiam diri, membuat tubuh cenderung menyimpan lemak di sekitar perut.
Sebaliknya, olahraga teratur membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lemak tubuh, termasuk yang ada di perut.
Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan dengan Jalan Kaki Ala PAFI Kab Malinau
Faktor genetik juga dapat mempengaruhi distribusi lemak tubuh. Beberapa orang secara alami lebih mudah menyimpan lemak di area perut.
Stres juga dapat berkontribusi pada perut buncit, karena saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan penumpukan lemak di perut.
Selain itu, gangguan pencernaan, seperti sembelit, bisa menyebabkan perut terasa lebih buncit. Akumulasi gas di saluran pencernaan akibat makanan tertentu atau intoleransi makanan juga dapat membuat perut terlihat lebih besar.
Kondisi medis lain, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penurunan metabolisme, juga dapat menjadi penyebab perut buncit.
Untuk mengatasi perut buncit, penting untuk menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik. Jika perut buncit disertai gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. (GaluhID)