Jumat, April 19, 2024

Pertandingan Bola Persib Legend Vs Primas FC di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Tasikmalaya, galuh.id – Pertandingan bola Persib Legend melawan Primas FC di Tasikmalaya, Jawa Barat, dibubarkan paksa oleh polisi.

Sempat terjadi ketegangan saat penonton menuntut pengembalian uang tiket sebesar Rp 20 ribu terhadap panitia.

Meski Sudah mengenakan seragam Jersey, lima mantan bintang Persib Bandung batal bertanding.

- Advertisement -

Petugas gabungan Polres Tasikmalaya dan TNI mendatangi lapangan bola desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (30/9/2020) sore.

Petugas langsung membubarkan kerumunan penonton yang hendak menyaksikan laga persahabatan antara Persib Legend melawan Primas FC.

Petugas meminta ribuan penonton yang memadati pinggir lapang untuk membubarkan diri.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana memastikan penonton melanggar protokol kesehatan. Sebab, tidak menjaga jarak, berkerumun saling berdesakan dan sebagian tak pakai masker.

“Kami tidak bermaksud menghalang-halangi kegiatan olahraga. Tapi di situasi pandemi Covid-19 yang semakin meningkat ini, kita tegas untuk menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berkerumun. Masyarakat diharapkan paham dan menyadari kondisi yang terjadi saat ini,” katanya.

Pertandingan Bola Persib Legend Vs Primas FC di Tasikmalaya Tak Miliki Izin

Polisi memastikan pertandingan persahabatan ini tidak memiliki izin serta melanggar protokol kesehatan.

Selain digelar di tengah pandemi Covid-1, pertandingan juga menghadirkan ribuan penonton. Sehingga dikhawatirkan menimbulkan penyebaran Covid-19
.
”Apalagi aturannya sudah jelas. Dilarang berkerumun dan hanya dibatasi kurang dari 50 orang saja yang boleh hadir,” katanya.

Meskipun sudah mengenakan Jersey, sejumlah mantan pemain Persib di antaranya Zaenal Arif, Eka Ramdhani, Tantan dan Yandi Sofyan, gagal bertanding melawan Primas FC.

Para pemain ini dipastikan meninggalkan lapangan dikawal petugas dan kembali ke Bandung.

Sempat terjadi ketegangan saat puluhan penonton menuntut uang tiket sebesar Rp 20 ribu dikembalikan. Beruntung penonton bisa ditenangkan petugas hingga tidak terjadi anarkis.

Ketua Panitia Pertandingan, Iman Soleh, mengaku meski kecewa, namun panitia ikhlas pertandingan batal digelar. Panitia bertanggung jawab mengganti tiket yang sudah terlanjur dibeli masyarakat.

”Sebenarnya ini hiburan masyarakat. Kami yang rindu sepak bola karena sudah lama tak tayang. Kami sebagai warga negara dan taat hukum maka ikuti permintaan aparat penegak hukum,” jelasnya. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Akademisi Sebut Herdiat Jentelmen Akui Kekurangan saat Jadi Bupati Ciamis

Ciamis, galuh.id – Akademisi sekaligus Wakil Rektor III Universitas Galuh (Unigal), Aan Anwar menyebut Herdiat Sunarya seorang jentelmen (KBBI:...

Artikel Terkait