Berita Jabar, galuh.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp 400 ribu dan sembako kepada seniman dan budayawan yang terdampak PPKM.
Penyaluran bantuan perdana bertempat di Sanggar Olah Seni, Babakan Siliwangi Kota Bandung pada Jumat (23/7/2021).
Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mewakili penyerahan bantuan kepada salah seorang tokoh seniman, Tisna Sanjaya.
Dedi menerangkan, total yang terdampak pada sektor industri pariwisata dan budaya berdasarkan data per 2020 sebanyak 65 ribu orang.
Dari angka itu, 15 ribu jiwa diantaranya adalah seniman dan budayawan. “Jumlah ini bisa bertambah. Oleh karenanya, pendataan terus dilakukan,” ucap Dedi.
Gubernur Jabar menugaskannya untuk mencarikan solusi, salah satunya memberikan bantuan.
Penyaluran bantuan sudah mulai. Hari ini, kata Dedi, sebanyak 399 seniman dan budayawan mendapatkan uang dan sembako dari pemprov.
Selain itu, Disparbud Jabar juga menyiapkan langkah upaya untuk pemulihan ekonomi.
Salah satunya yaitu memfasilitasi karya para seniman dan budayawan dalam sebuah medium digital. Anggarannya mencapai Rp 3 miliar.
Ruang Publik untuk Seniman dan Budayawan di Jabar
Kemudian, Disparbud Jabar juga segera menyiapkan ruang publik untuk seniman dan budayawan.
Termasuk pula promosi pariwisata secara terintegrasi yaitu antara pemerintah pusat, provinsi, dan juga kabupaten/kota.
Itu semua, kata Dedi, sedang berproses. Tak terkecuali untuk perusahaan industri pariwisata yang lain.
“Seperti relaksasi, penundaan pajak. Kemudian diskon listrik hingga air,” ucapnya.
Tisna Sanjaya selaku tokoh seniman di Jabar menilai bahwa bantuan tersebut adalah kewajiban dari pemerintah yang harus diapresiasi.
Harapannya, sasaran bantuan untuk para pelaku seni dan budaya terus bertambah serta meluas.
“Jangan lihat besar kecilnya bantuan. Namun lihat niat dan solusi dari pihak pemerintah. Itu sudah lebih dari apapun,” ucap Tisna.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil serta pemprov Jabar. Ia berharap pemberian bantuan bisa secara adil, semua dapat.
“Mudah-mudahan Pemprov lain mengikuti, Pemkot dan Pemkab juga. Karena bantuan ini memang amat penting,” ujar Tisna.
Meski di tengah pandemi, namun ia memastikan proses berkarya para pelaku seni dan budaya tidak berubah.
Sepengetahuannya, seniman yang sungguh-sungguh berkarya pada masa Covid atau sebelum Covid itu terus berkarya membuat inovasi.
Kemudian juga memunculkan karya estetik artistik dari masa yang sulit ini, banyak artefak hasil karyanya di masa pandemi.
Tisna pun yakin bantuan ini bukan hanya untuk seniman budayawan saja. Akan tetapi, menyasar masyarakat terdampak yang lain juga. (GaluhID/Evi)
