Sabtu, Juli 27, 2024

Simbol Persatuan dalam Kirab Mahkota Binokasih di Ciamis, Disbudpora: Satu Sunda Saamparan

Baca Juga
- Advertisement -

Ciamis, galuh.id – Kirab Mahkota Binokasih digelar di empat daerah, salah satunya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Arak-arakan mahkota bersejarah ini akan melewati Kabupaten Ciamis, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, kemudian kembali ke Sumedang.

Kirab Mahkota Binokasih sendiri merupakan agenda Keraton Sumedang Larang dan Pemkab Sumedang yang dilakukan selama dua hari, yakni 16-17 April 2024.

Acara ini mendapat sambutan meriah dari warga Ciamis, mulai dari pemerintah, budayawan, hingga masyarakat umum. Hal ini bukannya tanpa alasan, Mahkota Binokasih sendiri memiliki tempat dalam sejarah Kerajaan Galuh.

- Advertisement -

Mahkota Binokasih diarak di dua tempat bersejarah di Kabupaten Ciamis, yakni Situ Lengkong Panjalu dan Astana Gede Kawali. Kedua tempat tersebut diyakini merupakan lokasi peninggalan Kerajaan Galuh. Sementara Mahkota Binokasih merupakan mahkota yang dipakai para Raja Galuh.

Baca Juga: Seleksi Pemuda Pelopor di Ciamis, Disbudpora Ingin Kaum Muda Mampu Hadirkan Terobosan

Meskipun Mahkota Binokasih disimpan di Keraton Sumedang Larang, namun banyak yang meyakini mahkota ini dibuat oleh Bunisora dari Kerajaan Galuh. Mahkota ini dulunya digunakan untuk mengukuhkan Raja Galuh.

Makna Kirab Mahkota Binokasih Bagi Warga Ciamis

Kepala Dinas Kebudayaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan mengatakan, Mahkota Binokasih merupakan simbol persatuan. Selama ini Ciamis merindukan hadirnya Mahkota Binokasih di Ciamis. Akhirnya mahkota itu bisa didatangkan ke Ciamis.

“Wacana mengenai pemilik, pembuat, dan siapa yang berhak sudah sepakat sudah dilebur tapi bukan dihapuskan dari sejarah. Tapi bagaimana proses ke depan untuk dimanfaatkan,” katanya.

Erwan menjelaskan Binokasih bermakna pembinaan kasih sayang. Kirab Mahkota Binokasih merupakan kampanye pemerintah bahwa pembangunan harus berdasakan kasih sayang. Termasuk menghormati sejarah leluhur yang telah berjuang untuk kesejahteraan rakyat.

“Keluarga Keraton Sumedang Larang juga sudah menyadari Mahkota Binokasih bukan hanya milik Sumedang,” jelasnya.

Erwan menegaskan Mahkota Binokasih memiliki sejarah panjang. Mahkota Binokasih dibuat di Galuh, kemudian saat perpindahan ibu kota ke Padjajaran digunakan Prabu Siliwangi dan sempat lama di Bogor.

“Lalu kemudian melalui Kandaga Lante dibawa ke Sumedang,” katanya.

Kirab Mahkota Binokasih disebut Erwan menyatukan warga Sumedang Larang, Galuh, dan Padjajaran.

“Sehingga satu ikatan satu Sunda saamparan. Kita sama-sama melestarikan budaya Sunda,” ucapnya.

Baca Juga: Disbudpora Ciamis Imbau Masyarakat Melapor Jika Ditemukan Situs Kerajaan Galuh

Erwan menyebut Kirab Mahkota Binokasih juga merupakan sarana edukasi bagi warga Kabupaten Ciamis.

“Kegiatan ini akan membuat warga terutama generasi muda penasaran, kemudian mencari tahu dan menumbuhkan kecintaaan terhadap tanah kelahiran untuk mengembalikan masa kejayaan Galuh,” katanya.

Kirab Mahkota Binokasih Sudah Dua Kali Digelar di Ciamis

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia mengatakan, Mahkota Binokasih sudah dua kali dibawa keliling ke empat daerah, termasuk ke Ciamis. Mahkota Binokasih disebut Budi punya kaitan sejarah dengan Ciamis.

“Ini merupakan sosialisasi nilai-nilai luhur. Mahkota Binokasih ini dibuat bukan hanya sebagai siger atau totopong, tapi konsep besar yang digagas orang Galuh, Bunisora Suradipati, tentang sebuah peradaban ideal yang dicita-citakan semua orang,” katanya.

Binokasih sendiri memiliki makna kasih sayang. Budi menyebut, Mahkota Binokasih merupakan simbol konsep dan gagasan yang besar tentang sebuah peradaban.

“Jadi hanya dengan pemimpin yang punya kasih sayang, peradaban ini akan berkembang dan maju,” jelasnya,” katanya.

Budi menuturkan, dulu calon raja yang akan memakai Mahkota Binokasih harus memiliki kasih sayang.

“Calon raja yang memakainya harus berorientasi terhadap mengasihi. Tak boleh tak adil, harus menyejahterakan rakyatnya. Nilai-nilai itu ingin dihidupkan bahwa kita saamparan, sajajaran, pemersatu,” tegasnya. (GaluhID/Khairul)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Puskesmas Imbanagara Fasilitasi Pasien ODGJ, Keluarga Ucapkan Terima Kasih

Berita Ciamis, galuh.id – Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Imbanagara Ciamis Jawa Barat fasilitasi pasien...

Artikel Terkait