8 Motor Ojol di Ciamis Disita Leasing, Tak Sanggup Bayar Cicilan Akibat Pandemi

Berita Ciamis, galuh.id - Sebanyak 8 sepeda motor driver ojek online atau ojol di Ciamis disita oleh leasing karena tak mampu membayar cicilan akibat terdampak pandemi. Apalagi sejak penerapan PPKM yang membuat penghasilan para ojol di Ciamis menurun drastis. Ketua Driver Online Ciamis (DOC), Yayan Taryana, mengaku orderan ojol menurun tajam. Akibatnya, penghasilan pun berkurang hingga 75%. Ada drivel ojol yang sudah tak lagi mampu bayar cicilan motor. “Hingga hari ini sudah ada 8 motor rekan kami yang leasing sita,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/8/2021). Padahal, bagi driver ojol sepeda motor merupakan alat kerja utama. Mereka kini sudah tidak bisa bekerja. Penghasilan hilang lantaran motornya disita leasing. Akhirnya mereka terpaksa meminjam motor rekan yang sedang off. “Kami solider, gantian. Ada juga yang nekat sampai sewa motor orang lain,” ungkapnya. Di Ciamis ada 79 driver ojol dalam naungan DOC. Setidaknya ada 7 lokasi tempat mereka biasa nongkrong. Yaitu di Swadaya, Lokasana, dekat Catatan Sipil, samping PMI. Lalu, belakang Gedung DPRD, dekat toserba Yogya, dan warung caringin Unigal. Dari 79 ojol yang tergabung di DOC, hanya ada satu driver ojol perempuan yakni Hesti Paays (47). Tidak hanya tergabung dengan DOC, namun ada juga komunitas ojol lainnya di Ciamis. Orderan Driver Ojol di Ciamis Turun Drastis Yayan mengatakan, selama pandemi orderan kian merosot. Terlebih setelah penerapan PPKM, dimana ruas-ruas jalan banyak yang tutup (penyekatan). Sebelum pandemi, penghasilan ojol bisa mencapai Rp 150.000 hingga Rp 200.000 dalam sehari. Kini selama masa PPKM yang terus menerus diperpanjang, dapat penghasilan Rp 50 ribu per hari saja menurut Yayan susahnya bukan main. Penghasilan Rp 50 ribu itu kadang habis untuk kebutuhan harian seperti bensin ataupun rokok. Kadang mereka bingung, apa yang akan bawa pulang. Untuk beli bensin per hari saja sudah habis Rp 20 ribu. Sekarang karena PPKM banyak penyekatan. Jalan pun harus memutar jauh. Akibatnya, kebutuhan bensin bertambah. Mereka pun berharap ada dispensasi bagi ojol untuk bisa lewat jalan yang tutup (penyekatan). Selama masa pandemi, apalagi sejak penerapan PPKM, orderan ojol turun drastis hingga 75%. Menurut Yayan, saat ini ojol sudah jarang bawa penumpang. Orderan utama hanya Go Food, Grab Food antar pesanan makanan. Kebanyakan mengantarkan pesanan makanan untuk warga yang sedang isoman, termasuk yang isolasi di rumah sakit. Ia pun mengaku pernah mengantarkan makanan untuk pasien yang sedang menjalani isolasi di ruang Covid-19 RSUD Ciamis. ACT Bantu Ojol di Ciamis Mengantarkan makanan untuk warga yang sedang isoman tentunya cukup beresiko. Resiko tertular virus Corona. “Tapi kami harus jalani. Tentunya pakai prokes,” ujarnya. Selain itu, dengan menurun drastisnya penghasilan, tak sedikit anggota DOC yang terpaksa harus mengurangi jatah makan. Biasanya makan sehari 3 kali, sekarang seringnya 2 kali sehari. “Beruntung bagi yang istrinya kerja. Resiko dapur sedikit tertolong,” ujarnya. Oleh karena itu, anggota DOC pun sangat berterima kasih kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah peduli dengan nasib driver ojol. Sebanyak 20 driver ojol yang sedang berada dekat toserba Yogya, Rabu (11/8/2021) siang, mendapat paket beras wakaf dari ACT. Penyerahan paket beras tersebut oleh Andra Rian selaku Program Manajer ACT Ciamis. “Alhamdulillah dapat paket beras untuk kami bawa pulang. Terima kasih ACT, beban dapur untuk beberapa hari ke depan bisa teratasi,” tandasnya. (GaluhID/Evi)

8 Motor Ojol di Ciamis Disita Leasing, Tak Sanggup Bayar Cicilan Akibat Pandemi

Orderan Driver Ojol di Ciamis Turun Drastis

TINGGALKAN KOMENTAR Batal membalas

Temuan Kerangka Manusia Hebohkan Warga Tasikmalaya

Partai Golkar Ciamis Dukung Herdiat Maju Kembali di Pilkada 2024

Cuaca Ekstrim, Rumah di Baregbeg Ciamis Ambruk

Dua Orang Asal Ciamis Hilang di Pantai Pangandaran Saat Main Buggy Boat

Pengusaha Muda Daftar Calon Walikota Banjar, Ingin Majukan Kota Kelahiran

Artikel Terkait