Berita Ciamis, galuh.id – Puluhan rumah warga di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat bencana alam pergerakan tanah dan longsor.
Bencana alam yang terjadi banyak mengakibatkan rumah milik warga rusak, baik ringan maupun parah.
Kepala pelaksana BPBD Ciamis H. Dadang Darmawan menyampaikan, ada beberapa rumah yang terkena longsor dan pergerakan tanah yang terjadi saat cuaca ekstrim.
“Ada 26 KK yang terdampak pergerakan tanah. Rumah rusak ringan dan 5 rumah rusak berat. Sehingga pemilik rumah harus evakuasi dulu ke kerabatnya,” ujarnya, Kamis (7/1/2021).
Pergerakan tanah tersebut, lanjut dia, mengakibatkan jalan amblas dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
BPBD kabupaten Ciamis pun masih menunggu dari bidang Geologi untuk melihat kondisi tanah tersebut.
“Kami masih menunggu dari bidang Geologi. Untuk melihat rumah yang terdampak guna dikaji. Apakah tanah tersebut masih bisa penduduk tempati penduduk atau tidak,” ucapnya.
Dadang juga menerangkan, pada tahun 2015 yang lalu, kabupaten Ciamis masuk pada daerah rawan bencana ke-5 untuk seluruh Indonesia.
Kemudian, pada tahun 2020 bencana alam yang terjadi di Ciamis telah mengakibatkan korban jiwa berjumlah 2 orang, yaitu di Lakbok dan Panawangan.
Dengan banyaknya kejadian bencana alam, ia pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada. Terutama cuaca ekstrim musim hujan yang terjadi saat ini.
”Melihat intesitas curah hujan yang mengguyur kabupaten Ciamis setiap hari, mari kita sama – sama waspada,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat agar saling bahu membahu dalam merawat dan menjaga lingkungan.
Jangan sampai ada selokan yang tersumbat, yang bisa mengakibatkan genangan air tinggi dan menimbulkan bencana
Ada beberapa daerah di Ciamis utara yang rawan bencana. Antara lain Tambaksari, Rajadesa, Rancah, Sukadana, Panawangan, Sukamantri, Jatinagara, Panjalu dan Cisaga. (GaluhID/Aldi)
