Kamis, April 25, 2024

Angka Kematian Meningkat, Ciamis Peringkat ke-3 se-Jabar

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Ciamis, galuh.id – Angka kematian meningkat, Kabupaten Ciamis berada pada peringkat ke-3 di Jawa Barat (Jabar).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan Kabupaten Ciamis berada pada urutan ke-3 tingkat kematian karena Covid-19, Senin (12/7/2021).

Menurut Setiawan, tingkat kematian urutan ke-3 tersebut se-Jawa Barat, setelah Kabupaten Tasikmalaya dan juga setelah Kabupaten Karawang.

- Advertisement -

“Berdasarkan data kematian tertinggi di Jabar yakni pertama Kabupaten Tasikmalaya 3,44%, Kabupaten Karawang 3,22% dan kabupaten Ciamis 3,12%,” jelasnya.

Setiawan juga menambahkan periode tanggal 11 Juli 2021 tingkat kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat naik 3,55%.

Selain itu masih menurut Setiawan, tingkat kematian di Jawa Barat juga naik 0,04% dari minggu sebelumnya.

Kemudian masih dalam laporannya, Setiawan menyampaikan tentang 15 Kabupaten/Kota yang berada di zona resiko tinggi.

“Ada 15 Kabupaten/Kota berada di Zona resiko tinggi, bertambah 4 Kabupaten/Kota dari minggu sebelumnya,” jelasnya.

Pembahasan tersebut terdapat pada Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Jawa Barat (Jabar) yang berlangsung secara virtual.

Rapat secara virtual tersebut juga membahas tentang Pemulihan Ekonomi Daerah tingkat Jabar yang bertempat di ruang ULP Sekretariat Daerah Ciamis.

Untuk Kabupaten Ciamis, yang menghadiri rapat tersebut Sekretaris Daerah Ciamis beserta unsur Forkopimda dan para SKPD terkait.

PPKM Darurat di Jabar Kurangi Tingkat Mobilitas

Sementara itu terjadi penurunan tingkat mobilitas selama berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yaitu ada pada angka -15,4%.

Sedangkan untuk target perubahan tingkat mobilitas selama PPKM Darurat di Jawa Barat yaitu berkurangnya mencapai -30%.

Kemudian terkait dengan penanganan ketersediaan oksigen, Setiawan menerangkan Pemprov Jabar telah membuat strategi, seperti pengadaan tabung gas baru untuk medis.

Selain itu Pemprov Jabar juga akan melakukan penjajagan produsen ke luar Jabar dan meningkatkan produksi oksigen sampai 3 kali lipat.

Menurut Setiawan, total kebutuhan oksigen per 20 Juli 2021 mencapai ratusan ton per hari yaitu untuk Rumah Sakit dan masyarakat.

“Total kebutuhan oksigen untuk Rumah Sakit dan masyarakat per 20 Juli 2021 adalah sebanyak 570,6 ton per hari,” jelas Setiawan.

Sementara itu Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau kepada bupati dan walikota agar terus meningkatkan PPKM darurat di daerahnya masing-masing.

Sehingga dengan meningkatkan PPKM Darurat tersebut akan menghasilkan indikator yang baik untuk masyarakat Jawa Barat.

Menurut Kang Emil, turunnya mobilitas adalah sama dengan turunnya kasus aktif dan turunya mobilitas sama dengan turunnya ketersediaan Rumah Sakit.

“Selagi mobilitas belum berkurang maka akan berpanjang panjang melaksanakan kedaruratan yang lahir batin sangat tidak nyaman,” pungkas Kang Emil. (GaluhId/Ardiansyah)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Barang Berharga Penunggu Pasien Raib di RS PB Ciamis, Pelayanan Keamanan Dikeluhkan

Berita Ciamis, galuh.id - Barang berharga milik penunggu pasien raib di Rumah Sakit Permata Bunda (RS PB) Ciamis Jawa...

Artikel Terkait