Penemu biometric ini yaitu WABetaInfo sebagai situs yang mengkhususkan diri untuk menggali dalam pengembangan WhatsApp. Mereka menemukan halaman pengaturan privasi Android dengan pengulangan desain dimana fitur Fingerprint Lock sudah diganti dengan Biometrik Lock.
Pihak WABetaInfo mengatakan, nantinya setelah aktivasi, pengguna harus menggunakan sidik jari, wajah atau pengenal unik lainnya untuk membuka aplikasi chatting ini. Namun, jika WhatsApp sedang terkunci, pengguna tetap bias untuk menjawab telepon.
Fitur Keamanan
Pengguna dapat memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia dengan semaksimal mungkin. WhatsApp mengklaim bahwa aplikasi chatting ini menerapkan teknologi tinggi sehingga akan membuat Hacker atau perantas merasa kesulitan saat membajak chatting Anda.
Hal itu karena WhatsApp telah menerapkan fitur end to end encryption. Fitur keamanan ini, hanya untuk penerima dan pengirim pesan yang dapat membaca chattingan mereka, bahkan pihak WhatsApp sendiri tidak dapat untuk membaca cahttingan pengguna.
Namun, hacker dapat memanfaatkan celah keamanan agar ia dapat membaca chattingan pengguna. Celah dari Hacker itu melalui saat pengguna membackup chattingan pada platform cloud yang tersedia seperti Google Drive dan iCloud.
Backup chatingan pada platform cloud itu tidak menerapkan sistem keamanan end to end encryption. Jika hacker berhasil untuk meretas dan mengakses cloud pengguna, maka chattingan pada WhatsApp dapat bocor atau dipublikasikan ke publik.