Selasa, Maret 19, 2024

Waduh, Harga Cabe di Tasikmalaya Semakin Pedas

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Tasikmalaya, galuh.id – Harga cabe di Tasikmalaya mengalami kenaikan yang sangat signifikan di sejumlah pasar di Tasikmalaya.

Seperti di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga cabe merah besar yang biasa dijual dengan harga Rp 28.000 per kilogram saat ini dijual dengan harga Rp 70.000 per kilogram.

Begitu pula cabe merah kriting yang biasanya Rp 23.000 kini dijual Rp 58.750. Sementara cabe merah biasa yang biasanya Rp 25.000 per Kg, kini naik menjadi Rp 63.750 per kg. Kenaikan harga cabe ini sudah terjadi hampir satu pekan.

- Advertisement -

“Mungkin sudah terjadi selama satu minggu ini, harga cabe naik berkali lipat,” jelas Yeni, salah seorang pedagang sayuran di Blok B 1 Pasar Cikurubuk, Jumat (17/1/2020).

Selain cabe merah, harga cabe rawit (cengek) juga mengalami kenaikan. Dimana harga cabe rawit merah yang biasa Rp 20.000 per kg, kini naik cukup tinggi yaitu Rp 67.750 per kg. Cabe rawit domba Rp 47.150 dan cabe rawit hijau Rp 26.500 per Kg.

Ini Salah Satu Faktor Harga Cabe di Tasikmalaya Mahal

Dikatakan dia, tingginya harga komoditas sayur jenis cabe saat ini dipicu kurangnya pasokan dari petani lokal. Seperti pasokan dari Kecamatan Cisayong dan Taraju serta beberapa sentra pertanian di Kabupaten Tasikmalaya.

Pasokan dari petani Tasikmalaya menurun sehingga saat ini harus dipasok dari dari Pabuaran, Cirebon. Selain cabe merah, harga bawang putih kini harganya juga meningkat tajam.

Sebelumnya, kata Yeni, bawang putih dijual Rp 23.000 per kilogram, tapi saat ini dijual dengan harga Rp 33.000 per kilogram. Termasuk harga bawang daun dan buncis yang kini masing-masing dijual dengan harga Rp 14.000.

“Padahal saat normal harga bawang daun dijual dengan harga Rp 5.000 per kg dan buncis Rp 7.000 per kg,” ujar Iwin pedagang sayuran.

Kenaikan harga beberapa komoditas sayur di pasaran khususnya sayuran jenis cabe, diprediksi para pedagang.

Hal ini diakibatkan permintaan masyarakat yang cenderung meningkat seiring masih banyaknya masyarakat yang hajatan di Bulan Maulud.

“Pemintaan meningkat karena banyak masyarakat yang hajatan,” ujar H Tatang, pedang sembako lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengatakan, Kota Tasikmalaya memang bukan penghasil produk pertanian, termasuk cabe.

Sebab selama ini memang untuk pemenuhan kebutuhan komoditas sayuran bergantung dari pasokan daerah lain.

“Saat ini yang terpenting adalah menjaga pasokan komoditas yang dibutuhkan agar tetap tersedia bagi masyarakat,” jelas dia. (GaluhID/Arfan)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Pemdes Jajawar Kota Banjar Tingkatkan Iman dan Taqwa Melalui Giat Mengaji

Berita Banjar, galuh.id - Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, Pemerintah Desa (Pemdes) Jajawar Kota Banjar, Jawa Barat, melaksanakan kegiatan...

Artikel Terkait