Menurut Ato, berdasarkan pendalaman, chating di media sosial dan lainnya, pihaknya mendapati adanya hal-hal di luar kewajaran.
“Pelaku dengan korban bertemu dan berinteraksi. Kemudian mengiming-imingi korban. Baru kenal dengan pelaku 6 bulan,” ujarnya.
Pihaknya dengan bantuan PPA pun terus melakukan pendampingan kondisi psikis anak tersebut.
“Korban masih dalam pengawasan kami. Karena memang kondisi psikisnya belum pulih. Anak ini mengalami goncangan psikis,” ujarnya.
Ato pun mengimbau kepada orang tua agar lebih mengawasi dan memperhatikan anak.
Ucu (65) nenek korban, sangat bersyukur cucunya sudah kembali dalam kondisi baik dan sehat. “Saya tak bisa tidur dan makan memikirkan cucu,” ucapnya.
Saat hilang, nenek dan ibu korban pun mencari keberadaannya. Mereka lalu mengetahui korban pergi dibawa kerja ke Bogor oleh temannya.
Menurut sang nenek, orang tua korban sudah bercerai saat korban berusia 3 tahun. (GaluhID/Evi)