Dalam prakteknya terlihat skuat Garuda memancing pemain lawan untuk masuk dalam area pertahanan.
Lalu ada momen yang tepat, maka serangan balik langsung diterapkan untuk mematikan lawan seketika.
Strategi ini pun berhasil dijalankan oleh pemain Indonesia. Karena mereka sempat mengalami kesulitan mengembangkan permainan mengingat postur badan pemain Filipina jauh lebih tinggi.
Sementara saat melawan Myanmar, Timnas Indonesia U-23 didorong tampil lebih agresif dalam menyerang.
Hal tersebut mereka lakukan karena tim lawan memiliki kecepatan yang lebih baik daripada Timnas Filipina.
Shin Tae-yong mengamati ini, saat memantau laga Myanmar menghadapi Vietnam, yang bisa menjadi ancaman bagi Indonesia.
“Jadi saya tekankan untuk pressing dari awal, dan saya senang karena pemain mengerti dan mengikuti instruksi saya,” ungkapnya. (GaluhID/Dhi)