Kamis, April 25, 2024

Tahun Ajaran Baru 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Guru di Ciamis Keliling ke Rumah Siswa

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Ciamis, galuh.id – Tahun Ajaran Baru 2020 sudah dimulai Senin (13/7/2020), namun kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Ciamis Jawa Barat belum dilaksanakan.

Hari pertama, orang tua siswa datang ke sekolah, sebagian ada yang membawa serta anak-anaknya yang akan sekolah.

Kedatangan orang tua dan anak-anaknya hanya untuk mengambil buku paket dan terdapat pengumuman informasi dari pihak sekolah.

- Advertisement -

Baca Juga : Peminat Membludak, SMAN 1 Ciamis Tenerima 408 Siswa Baru

Salah satunya adalah SDN 2 Kertasari Ciamis yang belum memulai kegiatan belajar mengajar, hanya orang tua yang datang ke sekolah.

Tahun Ajaran Baru 2020

Orang tua siswa datang ke SDN 4 Kertasari dengan cara bergiliran, dan hanya membawa beberapa buku paket yang akan digunakan.

Menurut Kepala SDN 4 Kertasari Ismail Hamdi, kegiatan belajar akan dilakukan dengan cara guru keliling ke rumah siswa.

“Akan dibagi kelompok belajar per zona, satu kelompok terdiri dari 7 orang siswa yang rumahnya berdekatan,” jelas Ismail, Senin (13/7/2020).

Ismail menambahkan untuk siswa baru kelas 1, terlebih dahulu diberikan sosialisasi serta dilakukan pembagian kelompok untuk selanjutnya belajar di rumah.

Selain belajar di rumah orang tua siswa, pihak sekolah memberikan kebebasan untuk tempat belajar di tempat lain sesuai dengan kesepakatan.

Sekolah Dilarang Menghadirkan Siswa di Sekolah

Menurut Ismail pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sesuai dengan keputusan 4 menteri, sekolah dilarang menghadirkan siswa di sekolah.

“Ini sesuai dengan kondisi AKB saat ini, sesuai dengan larangan oleh 4 menteri yang melarang menghadirkan siswa di sekolah,” jelasnya.

Sehingga guru keliling ke rumah siswa yang sudah dibagi kelompok, atau mendatangi tempat sesuai yang telah disepakati bersama.

Meskipun siswa tidak datang ke sekolah, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dan masih terdapat interaksi antara guru dan siswa.

Sedangkan untuk waktu pertemuan menurut Ismail, dibatasi yaitu sekitar 1,5 jam pada setiap kelompok belajar.

Kemudian orang tua yang datang pada hari pertama di SDN 4 Kertasari di tahun ajaran baru ini tidak semua hadir.

“Hanya sebagian orang tua yang datang ke sekola untuk mengambil buku paket kelompok anaknya, jadi hanya perwakilan,” jelas Ismail.

Jadi menurut Ismail, guru keliling ke rumah siswa menjadi solusi saat sekolah melarang menghadirkan siswa ke sekolah. (GaluhID/Ardiansyah)

- Advertisement -
- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

DPRKPLH Ciamis Monev Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2024

Berita Ciamis, galuh.id - DPRKPLH Ciamis Jawa Barat telah memulai kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten...

Artikel Terkait