Mi Air Charge merupakan teknologi yang baru-baru ini umumkan oleh Xiaomi. Merk dagang asal China ini tak henti-hentinya memberikan inovasi yang begitu menarik. Pihak Xiaomi melakukan pengumuman resmi ini pada akhir bulan Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Sistem Operasi MIUI 12.5 Teranyar dari Xiaomi, Apa Kelebihannya?
Teknologi Mi Air Charge sederhananya merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya ponsel melalui udara, tanpa melalui kabel maupun pod wireless seperti yang telah rilis oleh brand lain.
Cara Kerja Mi Air Charge Xiaomi
Menurut penjelasan resmi dari situs resmi Xiaomi, teknologi Air Charge ini memanfaatkan transmisi energi melalui udara. Tentu saja teknologi ini menjadi solusi untuk pengguna lebih mudah melakukan pengisian daya tanpa menggunakan kabel maupun pod wireless.
Dari video promosi Xiaomi, pengguna dapat menggunakan teknologi pengisian daya yang inovatif sembari aktifitas berjalan-jalan di dalam ruangan.
Tentu saja teknologi ini merupakan terobosan agar pengisian daya lebih fleksibel tanpa menghambat aktivitas.
Mi Air Charge menggunakan array control fase yang terdiri atas 14 antena yang memiliki fungsi untuk mengirimkan gelombang kecil secara langsung pada ponsel melalui sinyal yang terkonsentrasi.
Jadi, ponsel terlebih dahulu harus menggunakan antena yang sudah tertanam pemancar dan penerima sinyal. Sedangkan transmitter untuk pengisian daya tersebut memiliki ukuran yang terbilang cukup besar.
Teknologi Mi Air charge Xiaomi ini dapat digunakan di jarak jauh dalam radius beberapa meter dengan kapasitas pengisian daya mencapai 5 watt.
Baca Juga: HP Xiaomi Redmi Note 9T, Berikut Spesifikasi dan Harganya
Unggulnya, teknologi pengisian daya dengan transmisi udara ini mampu mengisi daya ke beberapa perangkat secara bersamaan. Dengan kapasitas 5 watt dan tentu saja tanpa mengurangi efisiensi ketika melakukan pengisian daya.
Klaim pihak Xiaomi, objek fisik yang terdapat dalam ruangan tersebut tidak mengurangi efisiensi charging. Meskipun ada syarat dan ketentuan yang berlaku.
Namun, hal sayangnya belum ada informasi mengenai jarak maksimal ketika melakukan pengisian daya menggunakan teknologi ini. Serta belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah maksimal perangkat yang dapat digunakan.
Mi Air Charge memiliki susunan antena yang terdiri atas beacon antena serta receiving antena array untuk memaksimalkan penggunaan teknologi ini.
Adapun fungsi dari beacon antenna yaitu untuk menginformasikan titik atau posisi perangkat ke perangkat Mi Air Charger.
Sedangkan fungsi dari receiving antenna array yang terdiri atas 14 antena adalah menerima pancaran daya dengan melakukan pengubahan gelombang yang terpancar menjadi tenaga listrik.
Xiaomi pun yakin bahwa teknologi Mi Air Charging ini akan dapat bermanfaat untuk smartwatch atau fitness band. Selain itu juga bermanfaat untuk perangkat teknologi wearable lainnya.
Tak puas sampai di sini, Xiaomi pun berencana untuk mengembangkan teknologi untuk pengisian daya yang mungkin digunakan untuk pengisian daya di perangkat lain seperti lampu meja, speaker maupun produk-produk smart home lainnya.
Harga Jual
Dengan inovasi teknologi yang sangat efisien dan cukup fleksibel, tak heran apabila masyarakat yang mendengarnya ikut bertanya mengenai tanggal pemasaran dan harga resmi dari pihak Xiaomi.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada bocoran mengenai keterangan kapan Xiaomi menjual Mi Air Charge beserta dengan bandrol harganya.
Teknologi Serupa Brand Kompetitor
Masih ingatkah ketika oktober 2020 lalu, Apple merilis beberapa ponsel terbarunya dan menjualnya tanpa menyertakan charger?
Ternyata Langkah tersebut Apple lakukan bukan hanya untuk memotong biaya produksi dan membuat box penjualan menjadi lebih ringkas saja.
Salah satu alasan Apple tidak menyertakan charger dalam paket penjualannya karena teknologi pengisian daya ponsel berubah dengan teknologi nirkabel bernama teknologi magSafe.
Perusahaan lainnya yang memberikan teknologi charging serupa dengan Mi Air Charge Xiaomi yaitu Energeous. Teknologi tersebut pernah tampil dalam CES 2015 namun sampai saat ini belum terlihat produksinya. (GaluhID/Dianti Rahayu)