Lalu, kenyamanan dan produktivitasnya. Konservasi energi melalui tindakan untuk mengurangi jumlah penggunaan energi tanpa mengurangi kenyamanan.
“Pada masa pandemi Covid-19 ini, penerapan prokes juga menjadi salah satu kriteria penilaian,” terang Ariyanto.
Sekolah Adiwiyata tingkat nasional tidak harus punya sekolah binaan/sekolah imbas. Sedangkan untuk mandiri syaratnya memiliki 2 sekolah imbas.
Program Adiwiyata ini, kata Ariyanto, tidak ditentukan level atau klasifikasi dari sekolah.
Terpenting, terpenting peran warga sekolah dalam melaksanakan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup.
Selain itu, adanya perubahan dalam menumbuhkan karakter ramah lingkungan terhadap siswa dan semua warga sekolah.
Semua calon sekolah Adiwiyata dari Ciamis sudah masuk verifikasi di kementerian. “Pengumuman hasil apresiasinya akhir tahun 2021,” tutur Ariyanto.
Ariyanto berharap, tahun ini u semua sekolah di Ciamis bisa menjadi sekolah Adiwiyata. Baik tingkat nasional maupun tingkat mandiri. (GaluhID/Evi)
