Jumat, Maret 29, 2024

Bobotoh Angkat Suara Soal Wacana Pembinaan Suporter

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Persib, galuh.id – Wacana pembinaan suporter yang telah dicanangkan oleh Ketua PSSI, Mochammad Iriawan pada Kongres Luar Biasa PSSI di Bali, Sabtu, 25 Januari 2020 lalu, menuai berbagai tanggapan.

Pasalnya penerapan program pembinaan suporter akan dilakukan PSSI dalam berbagai bentuk kegiatan, dengan rencana baik yang sifatnya berkala atau tertentu.

Bobotoh memberi tanggapan terhadap rencana pembinaan suporter tersebut. Mereka angkat bicara melalui berbagai media.

- Advertisement -

Salah satunya bisa dilihat dalam acara diskusi bertemakan “Menakar Rivalitas Suporter Sepak Bola” yang digelar Viking UPI, Sabtu (15/02/2020), beberapa pemateri merespons rencana pembinaan suporter oleh PSSI.

Dikutip dari berbagai sumber, salah seorang bobotoh, sekaligus Akademisi, Arlan Siddha menilai rencana pembinaan suporter dengan alasan untuk penguatan komunikasi dan sinergi demi membangun sepak bola Indonesia menurutnya terlalu berlebihan.

“Rencana pembinaan suporter terlalu berlebihan. Lebih baik, PSSI fokus bekerja untuk meningkatkan prestasi,” ujarnya.

Arlan menambahkan, istilah pembinaan itu menunjukkan kesan bahwa seluruh suporter di Indonesia ini ugal-ugalan semua.

Dia melanjutkan, PSSI cukup melakukan komunikasi rutin saja dengan para suporter. Serta fokus untuk raih prestasi dalam memajukan sepak bola di Indonesia.

“Komunikasi ini bertujuan untuk meminimalisir gesekan antarsuporter,” ucapnya.

Sejurus dengan itu, Sekretaris Umum Viking, Adhitya Trihartanto, mengatakan lebih tepat klub yang menjalin komunikasi dengan suporternya, bukan malah PSSI.

“Klub yang harusnya lebih sering menjalin komunikasi dengan suporternya, PSSI tidak usah mengurusi hal tersebut,” ucap Adhitya.

Wacana Pembinaan Suporter Secara Tidak Langsung Menganggap Negatif

Sementara itu, senior Viking UPI Kukuh Wiguna melanjutkan, dengan adanya rencana pembinaan tersebut secara tidak langsung menganggap suporter itu negatif sehingga perlu dibina.

Dia mengatakan, kriteria sebuah suporter negatif atau tidak itu tolok ukurnya tidak jelas. “Batasannya juga, kan, tidak jelas. Jadi saya rasa keliru,” ucapnya.

Kukuh menuturkan, kalau PSSI sampai berencana membuat program seperti itu adalah sebuah kekeliruan.

Kendati demikian, keseriusan PSSI soal wacana pembinaan suporter nampak serius. Hal tersebut bisa dilihat dengan dibentuknya Divisi Pembinaan Suporter oleh PSSI yang diketuai Budiman A. Dalimunthe. (GaluhID/Maulana)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Haji Geyot Ikon Ramadhan di Kota Banjar Tidak Lagi Hibur Warga

Berita Banjar, galuh.id - Boneka panakol bedug atau yang terkenal dengan sebutan Haji Geyot, kini tidak lagi menghibur masyarakat...

Artikel Terkait