Jumat, April 26, 2024

Kedai Kopi di Ciamis Ini Siap Dukung Gerakan Barista Asuh

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Ciamis, galuh.id – Salah satu kedai kopi di Banjarsari, Kabupaten Ciamis, siap mendukung gerakan barista asuh. Program ini dicanangkan oleh Barista Guild of Indonesia.

Toni Antoni, pemilik Kedai Kopi Retro Banjarsari, mengatakan gerakan tersebut sangat bagus dalam menjaga industri kopi tanah air agar tetap kuat melawan pandemi Corona.

“Tentu ada manfaatnya, selain bisa berbagi pengalaman, juga karena ada kemauan untuk berkontribusi menjaga usaha kopi. Khususnya di Ciamis, sehingga tetap bertahan di tengah pandemi,” katanya saat diwawancarai Galuh ID, Selasa (09/06/2020).

- Advertisement -

Selain itu, Toni yang akrab disapa Egon itu menambahkan, meski baru berencana menjalankan program tersebut, namun antar barista harus saling memberikan semangat.

“Kita harus saling menyemangati antara teman-teman barista atau pihak yang bergelut dalam dunia kopi,” tutur Egon.

Terutama, katanya, dalam situasi saat ini dimana banyak barista yang terpaksa dirumahkan atau di-PHK. Bahkan pemiliknya sampai ada yang gulung tikar.

Lebih jauh lagi, Egon berharap, ke depan semua pihak yang terkait bisa lebih berperan dan berupaya bersama-sama dalam memajukan industri kopi di Ciamis.

Apa itu Gerakan Barista Asuh?

Berdasarkan informasi yang dihimpun Galuh ID, latar belakang diadakannya gerakan barista asuh disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut membuat beberapa kedai kopi atau coffee shop mengalami kebangkrutan. Sehingga, para barista terpaksa dirumahkan.

Menurut data yang diperoleh Barista Guild Indonesia (BGI), terdapat sekitar 900 barista yang diketahui menjadi korban PHK.

Data yang dihimpun oleh Barista Guild of Indonesia per tanggal 22 Mei 2020, pekerja hilir kopi yang di-PHK atau dirumahkan lebih dari hampir 900 orang–jumlah terbanyak berada di daerah Jakarta (331).

Disusul dengan wilayah lainnya yaitu Jawa Barat (174), Banten (80), Jawa Timur (72), Jawa Tengah (40), Yogyakarta (43) dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.

Yudistira Bawono, salah satu perwakilan BGI, bersama dengan beberapa koleganya di industri kopi terus putar otak, lalu dari hasil diskusi mereka, tercetus ide untuk mendirikan Barista Asuh.

Gerakan ini, menurut Yudistira, bertujuan mengajak para pengusaha kopi yang masih bertahan di tengah pandemi untuk bekerjasama.

“Mereka bisa diajak kerjasama sehingga mau mewadahi barista korban PHK. Maksudnya adalah dengan memberikan kesempatan satu shift kerja per minggu untuk para barista tersebut,” papar Yudistira.

Dampak positif dari gerakan ini, lanjut Yudistira, diantaranya barista asuh dan coffee shop juga bisa saling belajar dan tukar pengalaman ilmu perkopian.

“Dengan begitu, ekosistem industri kopi ini tetap terjaga. Makin kuat menghadapi pandemi,” ujarnya.

Inti dari gerakan ini, tambah Yudistira, untuk menjaga semangat para barista sekaligus menyambung tali silaturahmi.

“Lebih baik lagi, jika bisa membuka peluang dan mendatangkan pemasukan bagi mereka,” tandasnya. (GaluhID/Maulana)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinsos Ciamis Kembali Gulirkan Bantuan Permakanan Tahun 2024

Berita Ciamis, galuh.id - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Dinas Sosial Kabupaten Ciamis Jawa Barat kembali menggulirkan...

Artikel Terkait