Selasa, November 12, 2024

Strategi Mempersiapkan Tenaga Kesehatan Berkualitas dalam Era Globalisasi

Baca Juga

Rumah sakit memiliki tuntutan yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Dalam era globalisasi terdapat tiga faktor persaingan yang dihadapi suatu rumah sakit yaitu pelanggan, pesaing, dan rumah sakit itu tersendiri.

Menurut Kemenkes terdapat lebih dari 1 juta penduduk Indonesia yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, hal ini terjadi karena fasilitas yang disediakan di luar negeri lebih memadai dan tenaga medis dinilai lebih cekatan.

Tantangan ini secara nasional memperlihatkan peningkatan yang sangat pesat yang karena  sumber daya yang disediakan di Indonesia terbatas.

Terjadinya suatu kesenjangan dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber daya kesehatan yang menjadi masalah bagi setiap rumah sakit dalam era globalisasi.

Untuk dapat berkompetisi dalam era globalisasi, rumah sakit harus memiliki rencana strategis yang kuat seperti menyempurnakan sistem di rumah sakit, melakukan perubahan manajemen, menambahkan dan memperbaiki sarana prasarana.

Manajemen dapat disempurnakan menggunakan Total Quality Management (TQM) yang tujuannya merujuk kepada kepuasan pasien dengan mencari cara yang efektif dengan belajar dari pesaing. TQM tidak dapat dilakukan  tanpa melibatkan semua personil rumah sakit, jika diterapkan dengan baik rumah sakit dapat bersaing dalam menghadapi globalisasi.

Tuntutan dari pasien untuk memberikan pelayanan yang lebih baik merupakan fokus manajemen rumah sakit dalam era globalisasi.

Tidak hanya pada pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting dari setiap sektor. Mudahnya akses informasi pada internet dapat menjadi faktor lain penyebab kepuasan pelanggan karena masyarakat lebih mudah untuk membandingkan fasilitas dan pelayanan dari setiap penyedia pelayanan.

Persaingan dari dunia kesehatan dapat dilihat sebagai arti yang positif, yakni membuat rumah sakit yang dapat memenuhi harapan, tuntutan, serta kepuasan dari pasien maupun keluarga pasien.

RSU Rama Hadi di jalan Raya Sadang-Subang Kp. Cimaung RT. 17 / 04 Desa Ciwangi Kecamatan Bungursari juga menghadapi tantangan serupa.

Rumah sakit ini memiliki 15 dokter umum, 24 dokter spesialis (anestesiologi, spesialis mata, spesialis THT, spesialis paru, radiolog, spesialis bedah, spesialis bedah thoraks kardiovaskuler, spesialis neurologi, spesialis penyakit dalam, dan spesialis urologi), 1 dokter gigi, 1 dokter gigi spesialis bedah mulut, didukung oleh 129 perawat, dan 8 bidan serta tenaga kesehatan lainnya.

Meskipun didukung dokter yang handal, namun jumlah kunjungan pasien ke RSU Rama Hadi tidak meningkat dari tahun 2020. Pada tahun 2022, jumlah kunjungan pasien hanya 6.975. Sedangkan pada tahun 2021 hanya 6.973 pasien.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan manajemen untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien, yaitu:

  1. Penempatan pendaftaran di setiap fasilitas rumah sakit agar lebih mudah terjangkau
  2. Revitalisasi IGD dan rawat inap, penambahan unit kasur agar dapat menangani pasien lebih banyak lagi pasien gawat darurat
  3. Penambahan dokter spesialis agar pasien tidak menunggu terlalu lama
  4. Penambahan fasilitas seperti CT Scan, MRI sehingga pasien tidak perlu dirujuk jika memerlukan pemeriksaan tersebut
  5. Pembuatan sistem pendaftaran online untuk mempermudah pelayanan dan menjangkau masyarakat secara luas yang ingin dapat pelayanan di rumah sakit agar tidak antri lama dan daftar untuk kemudian hari
  6. Pembuatan sistem rekam medis elektronik untuk mempercepat pelayanan, lebih efisien, dan memberikan kesejahteraan pada SDM kesehatan rumah sakit
  7. Memberikan  fasilitas pelatihan yang rutin terhadap SDM kesehatan agar tenaga medis selalu update akan penyakit juga metoda pengobatannya.

Agar dapat menjalankan TQM dengan baik, maka rumah sakit perlu memberikan pelayanan yang lebih bermutu, fasilitas yang lebih lengkap, dan terjangkau oleh masyarakat.

Direktur RSU Rama Hadi, dr. M. Luqmansyah Capah, MM. telah merencanakan beberapa hal untuk memaksimalkan kualitas pelayanannya sebagai upaya menyempurnakan manajemen.

Salah satunya merupakan Medical Check Up Center pada bulan Juni 2022 yang diharapkan dapat membantu pemasukan rumah sakit dan meningkatkan jumlah kunjungan pasien karena Purwakarta memiliki lebih dari 80 perusahaan.

Keunggulan lainnya yang dapat digunakan sebagai solusi dalam menghadapi persaingan antar rumah sakit, RSU Rama Hadi menyediakan fasilitas fakoemulsifikasi atau operasi minim sayatan dan penyediaan spesialis BTKV satu-satunya di Purwakarta dan Subang, sehingga memberikan peluang peningkatan kunjungan pasien di kemudian hari.*

PENULIS: dr Mutiara Rifatul Iffadah Ramadhan, mahasiswa S2 Manajemen Rumah Sakit UNISBA

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

DPRD Jabar Dorong Ciamis Manfaatkan Pariwisata Jadi Sumber Ekonomi Baru

Ciamis, galuh.id - Upaya untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber ekonomi utama di desa-desa di Jawa Barat...

Artikel Terkait