Sabtu, April 20, 2024

Perbedaan Rapid Test dan Swab Test, Dua Jenis Tes Virus Corona di Indonesia

Baca Juga
- Advertisement -

Masih ada yang belum mengetahui perbedaan rapid test dan swab test. Padahal, meski sama-sama mengidentifikasi penularan virus Corona, kedua test ini berbeda. Dari mulai pengambilan sampel, cara kerja, dan waktu mendapatkan hasil, terdapat kelebihan atau kekurangan masing-masing.

Seperti yang telah dilaporkan, virus Corona masuk ke Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan menyebabkan wabah penyakit Covid-19.

Untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang terjangkit Corona, diperlukan test oleh tenaga medis. Jika hasilnya positif Corona maka ia perlu diisolasi agar tidak menularkan virus ke orang lain.

- Advertisement -

Siapa yang perlu menjalani pemeriksaan ini?

● Anda yang memiliki riwayat perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri.

● Anda yang mengalami gejala-gejala demam, sesak napas, batuk, atau gangguan pernapasan lainnya.

● Anda yang telah melakukan interaksi dengan pasien dalam pengawasan.

● Petugas kesehatan yang menangani kasus covid-19 beresiko tinggi tertular.

● Anda yang bekerja dengan melibatkan banyak interaksi sosial, seperti petugas bandara atau pedagang di pasar.

Jika kemungkinan tertular virus Corona rendah, maka Anda perlu melakukan tindakan pencegahan. Rajin mencuci tangan, membiasakan pola hidup sehat dan higienis, serta berdiam diri di rumah. Anda hanya boleh keluar rumah dalam situasi darurat.

Perbedaan Rapid Test dan Swab Test

Kedua tes tersebut merupakan tes yang dilakukan di Indonesia. Rapid test dilakukan secara massif, selanjutnya untuk mengonfirmari positif atau negative Corona, hasil rapid test biasanya ditindaklanjuti dengan swab test.

Rapid Test

Karena penyebaran virus Corona semakin luas, rapid tes mulai dijalankan. Rapid test bertujuan untuk mendata orang-orang yang butuh penanganan lanjut. Cara ini dinilai lebih praktis dan cepat karena hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk mendapatkan hasil.

Sampel yang diambil adalah darah dari ujung jari pasien. Dalam tubuh kita terdapat antibody IgG dan Igm. Saat tubuh terinfeksi oleh virus, maka jumlah IgG dan Igm dalam sampel darah akan bertambah. Apabila sampel darah menunjukkan bertambahnya kadar IgG dan Igm, maka ia disimpulkan terinfeksi virus Corona.

Jika menunjukkan hasil negatif, maka rapid test bisa diulang dalam jangka waktu 7-10 hari. Disarankan untuk mengisolasi diri selama 14 hari meski tidak mengalami gejala apa pun atau merasa sehat.

Kendati demikian, hasil pemeriksaan rapid test dianggap tidak cukup akurat untuk menyatakan pasien positif covid-19. Pasien yang telah diketahui terinfeksi Corona oleh rapid test, harus menjalani pemeriksaan selanjutnya yaitu swab test.

Perlu diingat rapid test bukanlah test untuk melihat adanya virus Corona dalam tubuh seseorang, namun melihat sejauh mana antibody dalam tubuh seseorang bisa melawan Covid-19.

Swab Test (PCR)

Perbedaan rapid test dan swab test bisa dilihat dari teknik pemeriksaan yang digunakan. Swab test diperiksa melalui teknik PCR (Polymerace Swab Reaction). Antara swab test dan PCR adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Swab test dilakukan untuk pengambilan sampel, sedang kan PCR dilakukan untuk mendiagnosis pasien.

Perbedaannya dengan rapid test,  terlihat pada langkah in, swab test lebih rumit dan hanya bisa dijalankan di laboratorium.

Pada pemeriksaan swab, dibutuhkan sampel lendir yang diambil dari hidung atau tenggorokan. Pemeriksaan ini memberi hasil yang lebih akurat untuk menyatakan seorang pasien positif terjangkit Covid-19. Sebab, virus Corona menempel di sistem pernapasan.

Tenaga medis akan meminta pasien duduk di kursi. Lalu, akan dimasukkan sebuah alat yang menyerupai cotton bud tetapi lebih panjang. Alat itu dimasukkan hingga mentok ke dalam hidung, dan menyapu area itu supaya lendir bisa terserap.

Kemudian, alat tersebut disimpan ke dalam tabung tertutup. Selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk menjalani PCR. Jika tidak bisa lewat hidung, pengambilan sampel akan dilakukan lewat tenggorokan.

PCR adalah teknik untuk mencocokkan DNA atau RNA yang terdapat pada sampel dengan DNA atau RNA virus Corona. Jika ternyata cocok, maka pasien itu dinyatakan positif terjangkit covid-19. Jika tidak cocok, hasilnya negatif covid-19.

Pemeriksaan PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga berhari-hari untu mendapatkan hasil. Meskipun begitu, hasil bisa keluar lebih lama laboratorium penuh dan sampel yang akan diuji harus mengantri.

Selama menunggu hasil PCR keluar, disarankan juga mengisolasi diri sendiri minimal selama 14 hari. Selama masa isolasi, jaga jarak 1 meter dengan orang lain dan selalu gunakan masker setiap kali keluar rumah.

Itulah perbedaan rapid test dan swab test. Jika seseorang dinyatakan positif lewat rapid test, hal itu tidak berarti orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Baru setelah swab test dilakukan dan hasil pemeriksaan PCR terhadap swab tersebut menyatakan positif, maka baru bisa dikatakan pasien tersebut positif Corona. (GaluhID/Elsa)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Partai Golkar Ciamis Dukung Herdiat Maju Kembali di Pilkada 2024

Berita Ciamis, galuh.id - Partai Golkar Ciamis Jawa Barat telah berkomitmen secara tegas mendukung Herdiat Sunarya untuk maju kembali...

Artikel Terkait