Jumat, Mei 3, 2024

Aturan The New Normal, Era Normal Baru yang Harus Diterapkan Masyarakat

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Nasional, galuh.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta masyarakat untuk menghadapi era normal baru atau disebut ‘Aturan The New Normal’. Kebiasan-kebiasaan baru yang kita bentuk sejak peredaran Covid-19 akan menjadi standar normal untuk berdamai dengan wabah.

Kendati demikian, berdamai dengan Covid-19 bukan berarti menyerah pada keadaan. Masyarakat hanya perlu membiasakan diri pada protokol pencegahan penyakit menular. Apa sajakah aturan the new normal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Membiasakan Diri Pakai Masker Setiap Kali Bepergian

Telah diketahui bahwa virus Corona dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan air liur. Selama wabah Covid-19 berlangsung, pemerintah mewajibkan setiap warga menggunakan masker tanpa terkecuali. Tujuannya agar partikel air liur yang menempel di permukaan benda-benda tidak langsung mengenai sistem pernapasan.

- Advertisement -

Penggunaan masker sekali pakai dibatasi hanya untuk tenaga medis garis depan yang berhadapan langsung dengan pasien. Masyarakat yang bukan tenaga medis bisa menggunakan masker kain. Pastikan Anda memilih masker dari bahan yang nyaman dan bisa melindungi mulut serta hidung.

Masker kain dapat dicuci dan dipakai berulang kali sehingga bisa mengurangi sampah. Sedangkan masker sekali pakai langsung dibuang setelah tidak digunakan lagi. Penggunaan masker sekali pakai tentu membutuhkan pengeluaran lebih karena kita terus-terusan membeli yang baru.

Menerapkan Pola Hidup Bersih

Partikel air liur yang mengantarkan virus corona bisa bersarang dimana saja. Di tempat-tempat umum, tombol lift, pegangan pintu, bahkan transportasi. Oleh karena itu, penting bagi kita membiasakan diri hidup bersih sebagai aturan The New Normal.

Mulai dari cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Sabun yang digunakan sebaiknya mengandung anti bakteri supaya bisa mengusir kuman, bakteri, dan virus yang mungkin menempel di tangan. Tindakan mencuci tangan ini bisa mencegah penyebaran virus.

Selain itu, virus Corona bisa menempel di permukaan benda mati selama beberapa jam bahkan berhari-hari. Untuk mensterilkan benda mati, kita bisa menyemprotkan cairan desinfektan sebelum membawa benda tersebut masuk ke dalam rumah.

Bekerja dari Rumah

Tenaga medis menghimbau masyarakat untuk tetap #dirumahaja. Gerakan berada di rumah ini dapat mencegah bertambahnya pasien yang terinfeksi corona. Beberapa sektor usaha yang terpengaruh oleh corona mengambil kebijakan ‘merumahkan karyawan’ atau sistem remote working.

Remote working yang semula hanya berlaku bagi pekerja paruh waktu, kini bisa dilakukan penuh waktu. Jika memungkinkan, pekerja tak perlu datang ke kantor. Ketika semua tugas dikerjakan dari rumah, stress akibat kemacetan bisa dihindari.

Penerapan #kerjadirumah ini pun bisa jadi opsi untuk warga yang terkena PHK. Beberapa pekerjaan yang bisa langsung dimulai contohnya: bisnis online, penulis lepas, desain grafis, dan kuliner.

Gunakan Teknologi Untuk Kehidupan Sehari-hari

Selain kantor, lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi juga merumahkan para pelajar sebagai aturan the new normal. Kondisi ‘belajar dari rumah’ dijalankan menggunakan teknologi yang mencakup internet, smartphone, dan laptop.

Dibutuhkan koneksi internet yang kuat untuk mendukung keberlangsungan online meeting melalui panggilan video. Tenaga pengajar mengirim tugas ke setiap murid melalui email, kemudian murid mengerjakan tugas dari rumah masing-masing.

Sayangnya gerakan belajar di rumah ini belum sepenuhnya terealisasi. Smartphone dan laptop masih menjadi kebutuhan yang belum dapat dijangkau oleh semua kalangan. Selain itu, keberadaan listrik di tiap area juga tidak merata. Tak ada listrik, tak ada internet.

Selalu Patuhi Protokol Kesehatan

Juru bicara pemerintah terkait Covid-19, Achmad Yurianto, melaporkan bahwa Indonesia mengalami lonjakan kasus baru. Tercatat per tanggal 23 Mei 2020 lalu, ada 949 terkonfirmasi positif.

Lonjakan kasus baru yang hampir mencapai angka 1.000 ini terjadi ketika masyarakat berbelanja pakaian baru ke mall hingga berdesak-desakan. Kabar seorang kasir terinfeksi virus Corona dan meninggal di tempat membuat netizen marah. Karena masih ada warga yang tidak mematuhi physical distancing.

Berita tersebut adalah pengingat bagi kita untuk mematuhi protokol kesehatan: menjauhi kerumunan. Saat orang-orang berkerumun, penularan infeksi Corona akan semakin cepat menyebar.

Berdamai dengan virus Corona bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Virus corona memang telah mengubah kita, tetapi bukan berarti kita tidak bisa menjadi produktif. Dengan mengikuti aturan The New Normal atau era normal baru kita bisa bertahan namun tetap produktif selama pandemi. (GaluhID/Elsa)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Usaha Bangkrut, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri

Berita Ciamis, galuh.id - Gara-gara usaha bangkrut, seorang pria yang teridentifikasi bernama Tarsum (51) warga Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah,...

Artikel Terkait