Warga Cimaragas Ciamis Geruduk Kantor Desa, Keluhkan Kerusakan Fasilitas Dampak Galian Pipa Pertamina

Berita Ciamis, galuh.id - Puluhan warga Cimaragas Ciamis Jawa Barat geruduk kantor desa setempat. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan pertanggungjawaban atas kerusakan fasilitas dampak pekerjaan galian pipa Pertamina. Diketahui, pengerjaan proyek milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tanpa kordinasi dan terkesan semerawut. Ari, warga setempat, menilai pekerjaan galian pipa Pertamina ini hanya merugikan masyarakat saja. Menurutnya, banyak fasilitas milik masyarakat yang rusak. Sementara pihak terkait tidak mengganti kerugiannya. "Pekerjaan Pertamina ini hanya bikin sengsara masyarakat saja. Banyak fasilitas milik warga yang rusak dan tidak diganti," katanya usai audiensi, Kamis (17/11/2022). Ari bersama warga lainnya meminta Pertamina bertanggung jawab terkait kerusakan fasilitas dampak pengerjaan galian pipa. "Saya ga mau tau. Pokonya Pertamina harus tanggung jawab. Ganti rugi kerusakan akibat pekerjaan ini," tuturnya. Aep, warga lainnya, mengatakan pekerjaan galian pipa ini benar-benar menyengsarakan masyarakat. Tidak hanya fasilitas milik masyarakat saja, fasilitas umum yang terlewati pekerjaan galian pun banyak yang rusak. Sehingga menghambat aktivitas warga. "Fasilitas umum seperti jalan di sini rusak. Aliran air terganggu. Aktivitas masyarakat sudah jelas jadi terhambat. Apalagi kalo hujan, itu kan berpotensi adanya kecelakaan," ujarnya. Aep juga menerangkan galian pipa Pertamina ini mengganggu aktivitas sektor pendidikan. Ada salah satu sekolah yang terbelah oleh pekerjaan. "SMP 1 Cimaragas aktivitasnya terganggu. Pekerjaannya juga membelah lokasi sekolah ini. Jelas itu mengganggu kenyamanan dan keselamatan anak yang sekolah di sini," tuturnya. Pengerjaan Galian Pipa Pertamina Melebihi Kontrak Sementara perwakilan Pertamina, Dedi, membenarkan terkait keluhan warga Desa Cimaragas Ciamis. Kata Dedi, harusnya sesuai kontrak, setelah penanaman pipa akan dilakukan restatmen manual. “Memang di sini belum melakukan restatmen atau perbaikan fasilitas yang terdampaknya," jelasnya. Adapun keluhan warga Desa Cimaragas seperti saluran drainase dan TPT (Tembok Penahan Tembok). Tapi setelah galian ini, belum perbaiki lagi. Dedi juga menyebut pekerjaan yang mulai sejak 2018 itu telah melebihi kontrak. Penanaman pipa ini seharusnya berakhir pada 2021 lalu. "Pekerjaan ini dari Desember 2018 sampai 2021. Memang sudah tenggang waktu," kata Dedi. Terkait apakah pihak Pertamina akan melanjutkan pekerjaan penanaman pipa berdiameter 50 cm itu, Dedy menjawab akan meneruskannya. "Pekerjaan pipa ini kan dari Cilacap. Panjangnya 126 kilometer dan belum rampung. Jadi kami akan tetap meneruskan pekerjaan ini sampai selesai,” ucapnya. “Namun sebelum dikerjakan akan lakukan perbaikan terlebih dahulu sesuai kesepakatan tadi," sambung Dedi. Pantauan di lokasi, puluhan warga yang mendatangi kantor Desa Cimaragas terlihat dramatis. Warga menekan Pertamina dan PT. Hutama Karya Timas Suplindo sebagai pihak ketiga yang mengerjakan penanaman pipa untuk segera bertanggung jawab. Warga meminta pertanggungjawaban atas kerusakan fasilitas umum dan fasilitas milik masyarakat. Pihak terkait pun merespon baik keluhan warga Desa Cimaragas tersebut. Mereka meminta kesempatan untuk memperbaiki kerusakan dan kerugian itu dalam kurun waktu 7 hari ke depan. Tepatnya 24 November 2022 mendatang. (GaluhID/Arul) Editor : Evi

Warga Cimaragas Ciamis Geruduk Kantor Desa, Keluhkan Kerusakan Fasilitas Dampak Galian Pipa Pertamina

TINGGALKAN KOMENTAR Batal membalas

Perasaan Campur Aduk STY Usai Singkirkan Korea Selatan U-23

Pulangkan Korea Selatan, Ketum PSSI: Timnas Indonesia U-23 Ukir Sejarah Baru

Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23: Garuda Muda Menang Dramatis

Dinsos Ciamis Kembali Gulirkan Bantuan Permakanan Tahun 2024

Harga Bawang Merah di Pasar Banjar Meroket, Ini Penyebabnya

Artikel Terkait